Pingintau.id – Dalam sebuah acara yang khidmat dan penuh semangat di Hotel Wyndham Kabupaten Banyuasin, Bupati Penukal Abab Penukal Ilir (PALI), Heri Amalindo, secara resmi melantik 65 Kepala Desa terpilih hasil Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak.
Pelantikan ini bukan sekadar seremonial, melainkan sebuah momentum penting dalam perjalanan pembangunan di Kabupaten PALI.
Heri Amalindo menegaskan komitmennya untuk terus mendorong terwujudnya masyarakat desa yang sejahtera dan mandiri.
Dalam sambutannya, Heri Amalindo, yang dikenal dengan sapaan akrabnya Heri, menyampaikan pesan yang kuat kepada para kepala desa.
“Mulai hari ini, saudara-saudara resmi menjadi bagian dari aparat penyelenggara pemerintahan di Kabupaten PALI.
Tugas Anda adalah melaksanakan amanah dari masyarakat, bekerja sama dengan pemerintah kecamatan dan kabupaten,” tegasnya.
Peran Sentral Kepala Desa dalam Pembangunan
Kepala desa, menurut Heri, merupakan ujung tombak pemerintahan di tingkat desa yang memiliki tanggung jawab besar. Mereka tidak hanya bertugas menyelenggarakan pemerintahan desa, tetapi juga melaksanakan pembangunan desa, pemberdayaan masyarakat, dan pembinaan kemasyarakatan.
Dengan demikian, kepala desa diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang membawa kemajuan nyata bagi desanya masing-masing.
Sebagai pengguna anggaran, kepala desa diberi kewenangan dan tanggung jawab penuh untuk melaksanakan pembangunan desa yang berorientasi pada upaya memajukan desa dan meningkatkan perekonomian masyarakat desa.
“Kepala desa harus mampu merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi program-program pembangunan dengan baik.
Ini penting agar dana yang besar dari pemerintah dapat digunakan secara efektif dan efisien,” kata Heri, yang juga merupakan bakal calon Gubernur Sumatera Selatan periode 2024-2029.
Mengedepankan Gotong-Royong dan Kemandirian Desa
Heri juga menekankan pentingnya menjaga nilai-nilai kegotong-royongan dalam pembangunan desa.
“Meskipun kita mendapatkan dukungan dana yang besar, pembangunan melalui keswadayaan dengan mengedepankan nilai-nilai kegotong-royongan masyarakat harus tetap dijaga. Ini adalah bagian dari keistimewaan desa kita,” ujarnya.
Gotong-royong, menurut Heri, adalah semangat yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat desa dan menjadi modal sosial yang sangat berharga dalam membangun desa yang mandiri dan sejahtera.
Kepemimpinan yang Melayani dan Mengayomi
Dalam pelaksanaan tugasnya, Heri mengingatkan para kepala desa untuk tidak hanya menjadi birokrat, tetapi juga pemimpin yang melayani dan mengayomi masyarakat.
“Kepala desa harus menunjukkan sikap sebagai pemimpin, pamong, serta sosok ayah dan ibu yang mampu memberikan rasa aman, nyaman, dan tentram bagi seluruh masyarakat,” ungkapnya.
Kepemimpinan yang berorientasi pada pelayanan publik dan pendekatan yang humanis dianggap penting untuk membangun kepercayaan dan partisipasi aktif masyarakat dalam berbagai program pembangunan desa.
Harapan dan Tantangan ke Depan
Pelantikan ini menandai awal dari masa jabatan yang penuh tantangan dan harapan bagi 65 kepala desa yang baru dilantik. Mereka diharapkan mampu membawa perubahan positif dan inovasi dalam mengelola desa, serta mempercepat pembangunan yang berkelanjutan.
“Kami berharap para kepala desa dapat bekerja dengan dedikasi tinggi, berinovasi, dan selalu melibatkan masyarakat dalam setiap proses pembangunan,” ujar Heri menutup sambutannya.
Dengan semangat baru dan komitmen yang kuat, Kabupaten PALI optimis dapat terus bergerak maju menuju masyarakat desa yang lebih sejahtera, mandiri, dan berdaya saing.
Pelantikan kepala desa ini menjadi langkah awal yang penting dalam mewujudkan visi pembangunan desa yang inklusif dan berkelanjutan, dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai gotong-royong dan kebersamaan.(***)