The ​2nd Pacific Exposition 2021 Jadi Pintu Gerbang Masuk RI ke Pasifik, Dubes Sebut 3 Alasan Ini

Pingintau.id – Menurut Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi destinasi ekspor Indonesia ke kawasan Pasifik hanya terwakili Australia. Australia masih menjadi tujuan ekspor primadona ketimbang negara-negara lain. Disamping itu, Mendag Lutfi menambahkan secara keseluruhan sebelum pandemi perdagangan RI dengan pasifik mengalami tren penurunan.

Oleh karenanya pelaksanaan the ​2nd Pacific Exposition 2021 dirasakan dapat menjadi pintu gerbang masuk Indonesia ke Pasifik sebagaimana disampaikan Mendag RI pada webinar bertajukan Pacific Exposition 2021 Pintu Gerbang Memasuki Pasar Pasifik. Webinar yang merupakan inisiasi KBRI Wellington ini diselenggarakan pada tanggal 25 Oktober 2021 dengan menghadirkan pula narasumber pengusaha sukses seperti Antonius Auwyang dari Sony Trading, Himawan Samodra mewakili PT Elseweldy Electric Indonesia, Dahlia Sardjono dari World Fashiopreneur Connect dan Hans Lukman dari KADIN Komite Pasifik.

Duta Besar RI untuk Selandia Baru Tantowi Yahya sebagai moderator dan Ketua Panitia Pelaksana 2nd Pacific Exposition yang akan berlangsung dari tanggal 27-30 Oktober 2021 secara virtual menyampaikan dilihat dari kacamata bisnis atau perdagangan kawasan pasifik sangatlah menjanjikan. Untuk itu, Dubes RI Tantowi menyebutkan ada tiga alasan wilayah Pasifik merupakan pasar yang potensial apabila Indonesia lebih militan untuk menggarapnya.

Pertama, Pasifik memiliki jumlah penduduk yang besar. Dubes RI Tantowi mengatakan Pasifik sesungguhnya adalah pasar besar, bukan pasar yang kecil dalam konteks penyerapan produk-produk Indonesia. Pasifik ini jika digabungkan oleh Australia maka ada sekitar 50 juta orang yang ada di situ.

Kedua, jelas Tantowi, Pasifik mempunyai kedekatan jarak dengan Indonesia. Apalagi dengan Indonesia wilayah timur. Kedekatan geografis ini menjadikan biaya operasionalnya juga rendah, dan itu akan berujung pada bersaingnya harga-harga produk Indonesia di pasar.

Sedangkan Ketiga adalah, pasar-pasar Pasifik merupakan pasar yang Non-Tariff Barriers-nya rendah jika dibandingkan negara-negara lainnya. Non-Tariff Barriers atau hambatan non-tarif adalah tindakan oleh suatu negara yang secara terselubung ditujukan untuk menghalangi masuknya barang impor melalui berbagai kebijakan yang bukan tarif bea masuk.

Oleh karena itu peluang sekaligus kelebihan pasar Pasifik harus kita manfaatkan bersama menurut Dubes RI Tantowi masyarakat Indonesia wajib memanfaatkan gelaran Pacific Exposition 2021. Acara ini dibuka 24 jam nonstop untuk pameran perdagangan dan dapat diakses siapapun secara gratis.

(Naskah & Foto: Kemlu/ KBRI Wellington)