Pingintau.id HONG KONG SAR – Pembuat kebijakan, bisnis, dan pemimpin pemikiran dari perusahaan besar dan pemerintah akan berkumpul secara online dan pada sesi tatap muka eksklusif di Economist Impact’s Technology for Change Week Asia dari tanggal 8 hingga 11 Maret 2022.
Ada kebutuhan mendesak untuk menutup kesenjangan digital untuk mendorong inklusi keuangan dan kemakmuran untuk mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) Perserikatan Bangsa-Bangsa.Pemangku kepentingan saat ini mengharapkan bisnis memberikan hasil sosial yang positif serta keuntungan finansial, jadi bagaimana kita beralih dari hype Untuk membantu? Dan dalam kekurangan tenaga kerja yang disebabkan pandemi, masa depan pekerjaan adalah masa depan talenta. Bagaimana perusahaan yang condong ke depan dapat menarik dan mempertahankan talenta teknologi terbaik untuk tetap menjadi yang terdepan?
Acara virtual Economist Impact menyediakan tempat pertemuan tingkat tinggi untuk lebih dari 70 pembicara dan 2.000 peserta di seluruh sektor publik, swasta, dan sipil untuk membahas dan memeriksa bagaimana solusi berbasis teknologi dan berbasis data dapat diterapkan pada tantangan sosial yang sudah berlangsung lama, dan juga terhubung dengan konsumen dan talenta saat ini.
Dipimpin oleh editor The Economist Group, Technology for Change Week Asia menghadirkan pembicara ahli senior termasuk:
- Dr. Lim Hyesook, Menteri Sains dan ICT, Republik Korea
- Dr. Pakorn Peetathawatchai, Presiden, Bursa Efek Thailand
- Tan Kiat How, Menteri Negara, Kementerian Komunikasi dan Informasi, Singapura
- Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, Pemerintah Republik Indonesia
- Thuok Nao, Sekretaris Negara, Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan, Kamboja
- Atsuko Okuda, Direktur Regional Asia, International Telecommunication Union (PBB)
- Poshu Yeung, Wakil presiden senior, Tencent Cloud International
- Kathleen Reen, Direktur senior kebijakan publik dan filantropi APAC, Twitter
- Simon Milner, Wakil presiden, kebijakan publik, APAC, Meta
- Leong Sing Chiong, Wakil direktur pelaksana, Monetary Authority of Singapore (MAS)
- Howard Lee, Wakil Kepala Eksekutif, Otoritas Moneter Hong Kong
- Ronadol Numnonda, Deputi Gubernur Stabilitas Lembaga Keuangan, Bank of Thailand
- Ayesha Khanna, Pendiri dan kepala eksekutif, Addo AI
- Sunil Setlur, Chief People Officer Global, Gojek
- Aurélie Gupta, pejabat investasi –manufaktur agribisnis dan jasa, International Finance Corporation