Sumsel  

Sumsel Tuan Rumah Soft Launching GNPIP Se-Sumatera  

Pingintau.id, Palembang – Gubernur Sumsel Herman Deru berharap soft launching Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Sumsel tidak hanya menghasilkan diskusi saja namun berlanjut ke eksekusi di lapangan.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat menghadiri acara soft launching GNPIP Tahun 2023 di Provinsi Sumsel di Hotel Arista Palembang, Jumat (24/2).

Dengan dipilihnya Sumsel menjadi tuan rumah soft launching ini tentu kita ada tanggungjawab moril karena semua mata akan tertuju ke Sumsel. Makanya Saya ajak semua untuk bersinergi, bagaimana gerakan ini tidak hanya menghasilkan diskusi lagi tapi eksekusi di lapangan,” tegasnya.

Dalam kesempatan itu Gubernur Herman Deru menghimbau agar apapun rekomendasi dari hasil rapat maupun pertemuan seperti ini untuk segera eksekusi. Sehingga rapat atau pertemuan tidak tidak menghasilkan rapat dan pertemuan lagi. Meskipun saat ini cuaca cenderung berubah-ubah, namun dengan konektivitas infrastruktur yang telah dibangun melalui jalur darat diyakininya distribusi komoditas pangan akan terjaga di Sumsel. Lebih jauh Ia mengatakan dipilihnya Sumsel menjadi salah satu tempat dimulainya gerakan pengendalian inflasi khususnya di sektor pertanian sangatlah wajar. Sebab Sumsel merupakan salah satu Provinsi lumbung pangan.

Selain itu Sumsel juga telah menginisiasi program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) serta memiliki rapot yang baik dalam pengendalian inflasi.

Pada kesempatan itu Gubernur Herman Deru sempat menjelaskan kilas balik lahirnya program GSMP. Saat itu menurutnya kondisi tengah pandemi Covid-19 dimana semua sektor terjadi perlambatan baik itu sektor transportasi, jasa, pariwisata dan lainnya. Sedangkan salah satu komoditas diketahui kemungkinan menjadi penyebab terjadinya inflasi.

Setelah melihat dan membaca potensi pertanian Sumsel yang demikian luar biasa, menurutnya tidak ada cara lain untuk menekan laju inflasi tersebut adalah dengan mengubah mindset masyarakat.

“Makanya kita masifkam ajakan untuk mengubah mindset masyarakat yang tadinya hanya berpikir untuk membeli jadi bisa memproduksi. dgn sos masy yg masif,” ujarnya.

Untuk mendukung dan memuluskan program GSMP Gubernur Herman Deru tak segan mengajak semua pelaku usaha, tokoh agama hingga korporasi yang berkemungkinan memberikan CSR sebagai stimulus.

Tak sia-sia, setelah diluncurkan pada akhir tahun 2021, GSMP telah memberikan beberapa rapot menggembirakan bagi Provinsi Sumsel. Selain dinobatkan menjadi salah satu dari 10 provinsi terbaik dalam pengendalian inflasi, gerakan ini juga berkontribusi menurunkan angka kemiskinan di Sumsel. Dimana dalam 10 tahun terakhir, angka kemiskinan Sumsel berada di angka 11 persen.

“Yang paling signifikan adalah Sumsel masuk sebagai 3 provinsi terbaik di Indonesia dalam menurunkan stunting dari sebelumnya 24.8 persen turun menjadi 18.6 persen. Ini berhasi turun dengan gerakan yang benar-benar low cost” jelasnya.

Menurut Herman Deru, tantangan mewujudkan ini memang besar tak ubahnya saat pemerintah pusat menggalakkan program KB zaman dulu.

“Kita tau tantangannya banyak, karena kota sekarang ada di zona nyaman saat mau beli barang ada. Padahal seperti cabai, bawang dan beberapa komoditas itu bisa kita tanam dengan mudah di rumah,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu Ia juga menyampaikan apresiasinya atas kerjasama Bank Indonesia Perwakilan Sumsel yang aktif dan luar biasa menyampaikan informasi ke Pemprov Sumsel. Termasuk juga dukungan BI dalam berbagai kemudahan penyaluran KUR di Sumsel.

Di tempat yang sama Deputi Gubernur Bank Indonesia Aida S Budiman mengatakan saat ini semua patut bersyukur karena  perekonomian Indonesia masih terjaga. Dimana pada tutup tahun 2022 perekonomian tercatat 5,3 persen lebih tinggi dari tahun sebelumnya 3,7 persen. inflasi juga menurun dari 5,5 persen menjadi menjadi 5, 28 persen serta berbagai indikator ekonomi yang juga positif.(***)