Sumsel  

Pj Gubernur Agus Fatoni Maknai Momentum HUT Provinsi Sumsel ke-78 Tahun dengan Berbagi

Pingintau.id – Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni memaknai Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sumsel merupakan saat yang tepat untuk berbagi.

Hal ini terlihat saat Fatoni didampingi Ketua DPRD Provinsi Sumsel R.A Anita Noeringhati secara simbolis menyerahkan bantuan Pondok Pesantren (Ponpes) yang berdomisili dalam Kota Palembang dan paket bantuan sosial (bansos) serta bantuan lainnya yang diperuntukan bagi para Petugas Penghubung Urusan Keagamaan Desa (P2UKD) di Sumsel di sela-sela Sidang Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan di Ruang Sidang DPRD Sumsel, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/5/2024).

Selain itu, Fatoni juga mengungkapkan sejumlah makna yang diambil dari momentum peringatan Hati Ulang Tahun (HUT) Provinsi Sumsel ke-78 tahun menuju Sumsel Maju, Mandiri dan Sejahtera.

Di antaranya, ulang tahun harus dimaknai sebagai ungkapan rasa syukur, melakukan evaluasi dan melihat kembali apakah diperlukan scanning ulang terhadap kondisi saat ini.

“Mungkin kita perlu melakukan penyesuaian dan menata kembali terhadap apa yang akan kita lakukan serta target yang kita tetapkan.

Melakukan inovasi (terobosan) untuk menghadapi kondisi internal, regional, nasional dan internasional yang selalu bergerak dinamis mengiringi langkah kita,” ucap Fatoni dalam Sidang Paripurna Istimewa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sumatera Selatan di Ruang Sidang DPRD Sumsel, Palembang, Sumatera Selatan, Rabu (18/5/2024).

Fatoni mengatakan evaluasi terhadap capaian target harus mampu melihat posisi saat ini. Selain itu, dia juga menyebut diperlukan kejujuran dengan konndisi realitas di tengah-tengah masyarakat.

Selanjutnya di hadapan para anggota dewan dan tamu undangan Rapat Paripurna DPRD Sumsel, Fatoni juga memaparkan berbagai capaian yang telah diraih Provinsi Sumsel dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir meliputi pertumbuhan ekonomi Sumsel bergerak stabil di kisaran 5 persen per tahun.

Kondisi ini, secara tidak langsung ikut memicu turunnya persentase kemiskinan, hingga dapat mencapai angka 11,78 persen di tahun 2023.

“Angka ini menunjukkan bahwa Sumsel mampu menurunkan kemiskinan sebesar 10 persen poin selama 20 tahun. Mengiringi hal itu Sumsel juga mampu mendegradasi angka kemiskinan ekstrem menjadi 1,29 persen sekaligus memberikan tren yang selalu menurun dari tahun ke tahun,” ucap Fatoni.

Tak hanya itu, Fatoni juga menyebut berkembangnya subsektor ekonomi kreatif dan bergesernya sektor pertanian ke sektor industri juga berimbas pada keberhasilan Sumsel menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT). Tercatat pada tahun 2023 berada di angka 4,11 persen dan angka tersebut lebih baik dibandingkan nasional.

“Pembangunan manusia tetap menjadi prioritas Provinsi Sumsel, indikasinya dengan semakin membaiknya skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM).

Pada tahun 2023 IPM sudah mencapai 73,18 dan merupakan tahun keenam status IPM kategori tinggi, meskipun angkanya masih berada di bawah nasional,” ujar Fatoni.(***)