Pingintau.id – Inisiatif Gerakan Pengendalian Inflasi Serentak se-Sumatera Selatan (GPISS) yang digagas oleh Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni membuktikan keberhasilannya dalam mengendalikan tingkat inflasi di Sumsel pada awal tahun 2024. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel per 1 Februari, tercatat deflasi sebesar 0,08 persen pada Januari 2024 (bulan ke bulan), sementara inflasi tahun ke tahun mencapai 3,35 persen.
“Penting untuk dicatat bahwa Sumatera Selatan menjadi salah satu dari 12 provinsi di Indonesia yang mengalami deflasi, di samping 26 provinsi lainnya yang menghadapi inflasi,” ungkap Fatoni dalam pernyataannya pada Selasa (6/2/2024).
Lebih lanjut, ia menyampaikan keberhasilan Sumatera Selatan dalam mengendalikan angka inflasi, terutama di saat awal tahun baru. GPISS, yang melibatkan kolaborasi antara Pemerintah Daerah, TNI/Polri, BUMN, BUMD, Swasta, dan CSR, berhasil mengantisipasi kenaikan harga pangan melalui Operasi Pasar, Gerakan Pangan Murah (GPM), dan Pasar Murah serentak di seluruh kabupaten/kota.
“Ini terlihat dari deflasi pada bulan Januari 2024, dengan kontribusi terbesar dari Kelompok Makanan, Minuman, dan Tembakau sebesar 0,03 persen,” tambah Fatoni.
Dua kabupaten baru, yaitu Kabupaten OKI dan Kabupaten Muara Enim, ikut terhitung dalam perhitungan inflasi tahun 2024, bergabung dengan Kota Palembang dan Kota Lubuk Linggau.
Keempat kota/kabupaten yang diamati mengalami deflasi pada Januari 2024 dibandingkan dengan Desember 2023.
Fatoni menegaskan bahwa program GPISS akan terus dilanjutkan dan diintegrasikan dengan program-program lainnya untuk menurunkan tingkat kemiskinan ekstrem dan stunting di Sumatera Selatan.(***)