Pingintau.id, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menegaskan stunting sebagai ancaman nyata bagi anak Indonesia. Selain berpotensi memperlambat perkembangan otak, stunting juga bisa berdampak jangka panjang berupa keterbelakangan mental, rendahnya kemampuan belajar, dan risiko serangan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, hingga obesitas.
“Ini kita harus kita cegah bersama agar visi Indonesia Emas 2045 bisa terwujud dan betul-betul dinikmati oleh anak cucu kita,” tegas Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti di Jakarta, akhir lalu.
Artati mengingatkan, masyarakat bisa membekali diri dalam perang melawan stunting tersebut. Cara yang paling mudah ialah dengan mengonsumsi ikan, baik ikan air laut, air tawar maupun air payau. Adapun KKP, terus bergerak ke daerah-daerah yang memiliki prevalensi stunting yang tinggi seperti di Kabupaten Banyumas, Provinsi Jawa Tengah.
“Banyumas menjadi salah satu daerah yang kita sasar, karena kita dapat info bahwa prevalensi stunting di daerah ini mencapai 12%,” katanya.
Menggandeng Komisi IV DPR sebagai mitra di lembaga legislatif, KKP telah mengajak masyarakat makan ikan dalam kegiatan bertajuk Perluasan Gemarikan. Artati mengungkapkan, Gemarikan merupakan stimulus sekaligus gerakan edukasi tentang konsumsi ikan agar masyarakat mengenal ragam olahan ikan sekaligus bangga dan senang mengonsumsi ikan.”Gerakan ini adalah stimulus agar masyarakat doyan dan bangga makan ikan. Bahwa makan ikan itu banyak bentuknya, banyak olahannya, bukan hanya digoreng saja,” ujarnya.
Kepala Balai Besar Pengujian Penerapan Produk Kelautan dan Perikanan, Widya Rusyanto memaparkan, dalam kegiatan Gemarikan di Banyumas beberapa waktu lalu KKP menyerap ikan/produk olahan ikan yang dihasilkan oleh UMKM setempat. Tujuannya, agar masyarakat mengenal dan tertarik untuk makan ikan sehingga lebih sering membeli ikan dan olahannya dari para pelaku usaha perikanan setempat.
“Jadi kita harapkan setelah kegiatan ini, produk olahan ikan dari UMKM jadi dicari dan dikenal oleh masyarakat sekitar,” terang Widya.
Kegiatan ini pun mendapat apresiasi dari pihak legislator. Anggota Komisi IV DPR RI, Sunarna menilai makan ikan sangat penting untuk meningkatkan imunitas dan daya tahan tubuh terhadap Covid-19. Selain itu ikan sebagai bahan pangan yang mengandung protein dan Omega-3 sangat relevan untuk mendukung program prioritas penanganan stunting khususnya berkaitan dengan kecerdasan.”Makan ikan itu penting untuk kesehatan dan kecerdasan, jadi tidak ada alasan untuk kita tidak suka ikan,” kata Sunarna.
Sebagai informasi, Gemarikan di Banyumas menyasar masyarakat di Desa Pasir Kidul, Desa Rejasari, Desa Kemutung Los dan Desa Karang Lewas, Desa Karang Kemiri, Desa Pasir Wetan dan Desa Karang Gude Kulon. Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Wakil Bupati Banyumas, Ketua DPRD Kabupaten Banyumas, Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Tengah dan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Banyumas dan dilangsungkan dengan penerapan protokol kesehatan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengingatkan pentingnya makan ikan, terutama bagi anak-anak. Menurutnya, kandungan Omega-3 dalam ikan akan membantu mereka meningkatkan kecerdasan sekaligus menjaga kesehatan.[***]