Kementerian PUPR Membangun Jembatan Gantung Terpanjang di Jawa Timur

Pingintau.id – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus menggalakkan pembangunan infrastruktur untuk mempermudah konektivitas antardesa di seluruh Indonesia. Salah satu prestasinya adalah pembangunan Jembatan Kali Erok di Jawa Timur, yang dinilai sebagai jembatan gantung terpanjang.

Dibangun pada tahun 2020, Jembatan Kali Erok memiliki panjang mencapai 300 meter, menjadi simbol kemajuan dalam memperlancar mobilitas warga setempat. Sebagai bagian dari program tetap Kementerian PUPR sejak 2015, jembatan gantung telah menjadi solusi untuk mengatasi hambatan geografis seperti lereng, bukit, jurang, dan sungai.

Menurut catatan resmi Kementerian PUPR, Jembatan Kali Erok menjadi salah satu dari 410 jembatan gantung yang berhasil dibangun di seluruh Indonesia dari tahun 2015 hingga 2021.

Total panjang keseluruhan jembatan gantung ini mencapai 30.171 meter, dengan variasi panjang antara 32 hingga 300 meter.

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa pembangunan jembatan gantung bukan hanya sekadar infrastruktur, tetapi juga menjadi salah satu upaya untuk membangun daerah perdesaan yang sulit dijangkau.

Keberadaan jembatan ini tidak hanya memperlancar mobilitas, namun juga mempersingkat waktu tempuh antardesa, sehingga akses ke sekolah, pasar, tempat kerja, dan pelayanan publik lainnya menjadi lebih mudah.

“Jembatan gantung, jelas Menteri Basuki, merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden untuk membangun infrastruktur daerah perdesaan terutama yang sulit dijangkau sehingga lebih terbuka,” kata Menteri Basuki seperti yang dikutip dari situs resmi pu.go.id.

Pentingnya kehadiran jembatan gantung juga disoroti oleh para pemimpin desa yang menjadi penerima manfaat.

Contohnya, Kepala Desa Pagergunung Sukarman menyatakan bahwa pembangunan Jembatan Gantung Pagergunung sepanjang 60 meter pada tahun 2021 di Kecamatan Bulu, Kabupaten Temanggung, sangat signifikan mempersingkat waktu tempuh antar desa.

“Dengan tersambungnya jembatan ini, waktu tempuh kedua desa terpangkas menjadi 2-3 menit saja,” ungkap Sukarman.

Inisiatif Kementerian PUPR ini tidak hanya menjadi infrastruktur, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat di daerah perdesaan.(***)