Idul Adha Usai, Semangat Berbagi Tetap Hidup: Daging Kurban Jadi Berkah untuk Sesama

oplus_32

Pingintau.id – Perayaan Idul Adha tahun ini kembali meninggalkan jejak kebaikan yang mendalam. Di balik gemuruh takbir dan prosesi penyembelihan hewan kurban, tersimpan pesan penting tentang kasih sayang, kepedulian, dan solidaritas sosial.

Setelah hewan kurban disembelih, masyarakat berbondong-bondong membagikan daging kepada keluarga, tetangga, kaum dhuafa, hingga lembaga sosial seperti panti asuhan. Momentum ini bukan sekadar rutinitas tahunan, tapi menjadi bentuk nyata dari nilai-nilai kemanusiaan yang diajarkan Islam.

“Pembagian hewan kurban adalah cara mulia untuk menyentuh hati sesama,” ujar Ustaz Ahmad, ulama terkemuka yang aktif mengedukasi masyarakat tentang makna kurban.
“Bukan hanya tentang memberi, tapi menumbuhkan empati dan rasa syukur.”

Di tengah kondisi ekonomi yang masih belum sepenuhnya pulih, daging kurban menjadi angin segar bagi banyak keluarga prasejahtera. Setiap potong daging yang diterima bukan hanya bernilai gizi, tetapi juga menjadi simbol bahwa mereka tidak sendiri.

Prinsip dalam pembagian kurban pun sangat dijaga: harus adil dan merata. Hal ini agar tidak ada yang terlewat, dan semua yang membutuhkan bisa ikut merasakan kebahagiaan hari raya.

“Kurban adalah ibadah sosial yang membumi. Kita diajak untuk lebih peka, lebih peduli,” tambah Ustaz Ahmad.
“Di balik pahala, ada pelajaran hidup tentang pentingnya berbagi.”

Tak semua orang mampu membeli hewan kurban, namun setiap Muslim bisa mengambil bagian dalam semangatnya. Baik sebagai pengurban, panitia, ataupun penerima, semua memiliki peran dalam membangun ukhuwah dan mempererat tali persaudaraan.

Semangat ini diharapkan tidak hanya hidup saat Idul Adha, tetapi terus menyala dalam kehidupan sehari-hari.

Karena sejatinya, kurban bukan hanya tentang menyembelih, tapi tentang menghidupkan hati.
(***)

Editor: Red