Pingintau,id, – Mungkin jika ente pernah jadi mahasiswa atau pelajar di Kota Gudeg Yogyakarta. Pasti di rumah makan, atau pun warung-warung makan, ente tidak kesulitan menemukan menu tempe, baik itu cuma digoreng, bacem, atau sudah diolah dicampur dengan sayur mayur.
Harga sepotong tempe untuk ukuran anak kost itu pasti murah, he..he, jika bokek, atau kantong celana sudah menipis, tempe inilah yang menjadi santapan yang paling irit sembari menunggu kiriman dari ortu di akhir bulan.
Namun tempe sekarang termasuk makanan yang sudah populer juga di bumi. Coba tengok, berikut ini beberapa contoh masyarakat di dunia yang menyukai tempe:
Indonesia sudah pasti, karena Tempe merupakan makanan tradisional Indonesia yang sangat populer di negara ini. Tempe menjadi bagian penting dari banyak hidangan Indonesia, seperti nasi goreng tempe, sambal tempe, atau sebagai bahan dalam tumis sayur. Tempe juga sering dijadikan sumber protein nabati bagi vegetarian dan vegan.
Malaysia: Tempe juga cukup populer di Malaysia, terutama di kalangan masyarakat Melayu. Tempe biasanya dimasak dengan bumbu kari atau digoreng kering dan dihidangkan bersama nasi atau sebagai camilan.
Singapura: Tempe juga dikenal di Singapura dan sering dijadikan sebagai hidangan pendamping, baik dalam hidangan nasi atau mi, maupun dalam hidangan orak-arik atau tumis.
Belanda: Di Belanda, tempe dikenal sebagai “tempé” dan menjadi makanan yang populer di kalangan vegetarian dan vegan. Banyak restoran vegetarian di Belanda menawarkan hidangan berbasis tempe.
Jepang: Tempe juga telah mendapatkan popularitas di Jepang. Masyarakat Jepang sering mengkonsumsi tempe dalam bentuk hidangan miso soup atau dalam makanan sehat lainnya.
Amerika Serikat: Di Amerika Serikat, tempe telah mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam beberapa tahun terakhir. Banyak toko makanan kesehatan dan restoran vegetarian atau vegan menawarkan tempe sebagai alternatif protein nabati yang sehat.
Sejarah tempe
Mungkin ente-ente sudah semuanya merasakan tempe, pasti dong, apalagi banyak ditemukan dipinggir jalan kota ente, tukang cemilan goreng yang menjual gorengan tempe. Tempe adalah makanan tradisional yang berasal dari Indonesia. Makanan ini terbuat dari kedelai yang difermentasi dengan menggunakan ragi tempe, yang disebut juga Rhizopus oligosporus. Proses fermentasi ini memberikan tekstur yang khas dan rasa yang kaya pada tempe.
Sejarah tempe dapat ditelusuri kembali ke masa lampau di Indonesia. Tempe telah ada dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia sejak ratusan tahun yang lalu. Meskipun tidak ada catatan sejarah yang pasti, diperkirakan tempe telah diproduksi dan dikonsumsi di Indonesia sejak lebih dari 1.000 tahun yang lalu.
Konon, beberapa teori menyebutkan bahwa tempe ditemukan secara tidak sengaja oleh masyarakat Jawa pada zaman dahulu. Mereka menyadari bahwa biji-bijian, seperti kedelai, yang dibiarkan terlalu lama akan mengalami perubahan dan berubah menjadi bahan yang berbeda. Perubahan ini ternyata membuat biji-bijian menjadi lebih mudah dicerna dan memberikan nutrisi yang lebih baik.
Proses fermentasi tempe menggunakan ragi tempe memberikan manfaat tambahan pada makanan ini. Ragi tempe mengandung enzim yang membantu memecah protein dalam kedelai menjadi asam amino yang lebih mudah diserap oleh tubuh manusia. Selain itu, proses fermentasi juga meningkatkan kandungan vitamin B kompleks dan asam amino esensial dalam tempe.
Populer
Tempe telah menjadi makanan yang populer di Indonesia dan banyak negara lain di dunia. Karena nilai gizinya yang tinggi dan kandungan protein yang baik, tempe sering kali dianggap sebagai alternatif yang baik untuk sumber protein nabati. Selain itu, tempe juga digunakan dalam berbagai hidangan, seperti tumis, sambal goreng, atau sebagai bahan dasar dalam masakan tradisional Indonesia.
Seiring dengan penyebarannya yang luas, tempe juga telah menjadi populer di kalangan vegetarian dan vegan, karena merupakan sumber protein nabati yang baik. Kini, tempe telah dikenal di seluruh dunia sebagai makanan sehat dan lezat dengan sejarah yang kaya di Indonesia.
Selain negara-negara tersebut, tempe juga semakin populer di beberapa negara Eropa, Kanada, Australia, dan sebagian besar Asia, karena semakin banyak orang yang mengadopsi pola makan nabati atau mencari alternatif protein non-hewani. Di Amerika Serikat, ada beberapa perusahaan dan restoran yang menyediakan menu tempe. Berikut ini adalah beberapa contoh yang terkenal:
Chipotle Mexican Grill: Chipotle adalah rantai restoran cepat saji yang terkenal dengan burrito dan bowl-nya. Mereka menawarkan opsi tempe sebagai bahan tambahan dalam hidangan mereka.
Whole Foods Market: Whole Foods Market adalah toko makanan organik dan makanan segar yang menyediakan berbagai produk tempe. Mereka menjual tempe dalam bentuk yang siap dimakan maupun dalam kemasan untuk dimasak sendiri.
Trader Joe’s: Trader Joe’s adalah toko kelontong yang populer di Amerika Serikat. Mereka juga menyediakan tempe dalam berbagai varietas dan kemasan yang siap dimakan.
Native Foods Cafe: Native Foods Cafe adalah restoran vegan yang menawarkan hidangan berbahan dasar nabati, termasuk tempe. Mereka memiliki berbagai hidangan yang menggunakan tempe sebagai pengganti daging.
The Cinnamon Snail: The Cinnamon Snail adalah truk makanan vegan yang berbasis di New York dan New Jersey. Mereka menyajikan hidangan vegan kreatif, termasuk hidangan yang menggunakan tempe sebagai bahan utama.
Loving Hut: Loving Hut adalah jaringan restoran vegan global yang memiliki cabang di beberapa kota di Amerika Serikat. Mereka menawarkan hidangan vegan yang mencakup tempe sebagai bahan utama.
Tofurky: Tofurky adalah perusahaan makanan nabati yang terkenal dengan produk daging nabati. Mereka juga memiliki produk tempe yang tersedia di banyak toko dan supermarket di Amerika Serikat.
Pastikan untuk memeriksa lokasi dan ketersediaan menu tempe di restoran dan toko-toko setempat, karena bisa saja berbeda tergantung pada daerah masing-masing.
Harga tempe di Amerika Serikat
Harga tempe di Amerika Serikat dapat bervariasi tergantung pada berbagai faktor, termasuk lokasi geografis, merek, jenis tempe, dan apakah itu produk organik atau non-organik. Secara umum, harga tempe di Amerika Serikat cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan negara-negara di mana tempe lebih umum dikonsumsi.
Namun, sebagai referensi kasar, harga tempe di Amerika Serikat berkisar antara $3 hingga $6 per paket atau sekitar $8 hingga $12 per pound (0,45 kg). Harga ini bisa berbeda tergantung pada merek dan kualitas tempe yang dibeli. Produk organik cenderung lebih mahal daripada yang non-organik.
Harga juga dapat bervariasi di toko kelontong dan toko makanan khusus. Di toko-toko makanan khusus yang mengkhususkan diri dalam produk makanan nabati, harga tempe mungkin lebih kompetitif dibandingkan dengan supermarket konvensional.
Penting untuk dicatat bahwa harga tempe dapat berfluktuasi dari waktu ke waktu, jadi pastikan untuk memeriksa harga terkini di toko-toko lokal di Amerika Serikat jika Anda ingin membeli tempe.
Siapa yang mengenalkan tempe di Amerika Serikat!
Tempe diperkenalkan di Amerika Serikat oleh Dr. William Shurtleff dan Akiko Aoyagi pada tahun 1961. Dr. Shurtleff dan Aoyagi adalah penulis buku “The Book of Tempeh” yang diterbitkan pada tahun 1979. Mereka melakukan penelitian dan pengenalan tempe ke Amerika Serikat setelah belajar tentang makanan tradisional Indonesia selama tinggal di Asia.
Dr. Shurtleff dan Aoyagi juga mendirikan perusahaan bernama “The Soyfoods Center” yang berfokus pada pendidikan dan penyebaran informasi tentang makanan kedelai, termasuk tempe, di Amerika Serikat. Melalui penelitian, penulisan, dan kampanye edukasi mereka, mereka membantu meningkatkan kesadaran dan popularitas tempe di Amerika Serikat.
Dengan pengenalan tempe oleh Dr. Shurtleff dan Aoyagi, tempe mulai mendapatkan perhatian di kalangan komunitas vegetarian, vegan, dan penganut pola makan yang lebih sehat di Amerika Serikat. Sejak saat itu, tempe terus tumbuh dalam popularitas dan kini menjadi bagian dari makanan nabati yang lebih umum dikonsumsi di Amerika Serikat
Beberapa selebriti di Amerika Serikat yang dikenal memiliki pola makan nabati atau vegetarian termasuk Natalie Portman, Alicia Silverstone, Miley Cyrus, dan Ariana Grande, kabarnya pernah makan tempe. Meskipun tidak ada informasi spesifik tentang apakah mereka menyukai tempe secara khusus, mereka mungkin mengonsumsi tempe sebagai bagian dari pola makan mereka yang berbasis tanaman.
Seiring dengan peningkatan kesadaran akan pola makan yang sehat dan berkelanjutan, banyak pejabat dan politisi di Amerika Serikat juga mengadopsi pola makan nabati atau vegetarian. Namun, tidak ada daftar yang lengkap tentang pejabat atau politisi yang secara khusus menyukai tempe.
Tempe telah menjadi bagian dari budaya makanan yang lebih luas di Amerika Serikat dan terus mendapatkan pengakuan sebagai sumber protein nabati yang kaya dan makanan yang lezat.Tempe memiliki beberapa manfaat kesehatan yang baik karena kandungan nutrisi yang kaya. Berikut adalah beberapa manfaat kesehatan tempe:
Sumber protein nabati: Tempe merupakan sumber protein nabati yang baik. Protein dalam tempe mengandung asam amino yang esensial bagi tubuh manusia. Protein diperlukan untuk pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan jaringan tubuh.
Kaya akan serat: Tempe mengandung serat makanan yang tinggi, terutama serat pangan kasar. Serat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan, mencegah sembelit, dan mengurangi risiko penyakit seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan kanker usus besar.
Sumber vitamin dan mineral: Tempe mengandung berbagai vitamin dan mineral seperti vitamin B kompleks (termasuk vitamin B12 yang penting bagi vegetarian atau vegan), zat besi, kalsium, magnesium, fosfor, dan kalium. Zat-zat ini penting untuk fungsi normal tubuh, pembentukan tulang, sistem kekebalan tubuh, dan kesehatan saraf.
Meningkatkan pencernaan: Kandungan serat dalam tempe membantu meningkatkan fungsi pencernaan dan mempromosikan pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Hal ini dapat meningkatkan penyerapan nutrisi, mengurangi risiko gangguan pencernaan, dan meningkatkan kesehatan usus.
Sumber probiotik alami: Tempe adalah produk fermentasi yang mengandung probiotik alami. Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang menguntungkan bagi kesehatan usus. Konsumsi tempe dapat membantu menjaga keseimbangan mikrobiota usus, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, dan mengurangi risiko infeksi saluran pencernaan.
Menyediakan antioksidan: Tempe mengandung senyawa antioksidan seperti isoflavon, asam fenolat, dan flavonoid. Antioksidan membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas, yang dapat mengurangi risiko penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, kanker, dan penuaan dini.
Alternatif makanan nabati: Bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi produk daging, tempe bisa menjadi alternatif yang baik. Tempe memberikan tekstur dan rasa yang mirip dengan daging, sambil menyediakan protein dan nutrisi penting lainnya.
Meskipun tempe memiliki banyak manfaat kesehatan, tetaplah penting untuk mengonsumsinya dalam porsi yang sesuai dan sebagai bagian dari pola makan yang seimbang. Jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu atau alergi makanan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi sebelum mengubah pola makan Anda. Terima kasih tempe yang ikut andil sehingga Indonesia lebih dikenal di Dunia.[***]