Hujan..

Pingintau.id, –  Hujan turun deras sejak mendekati waktu dzuhur di langit Palembang Timur, dan membawa berkah sendiri untuk warga di Perum Pesona Harapan Jaya Kalidoni Palembang. Maklum hampir 10 tahun sudah daerah ini merupakan daerah zona merah terhadap air bersih, karena belum teraliri air bersih PDAM Tirta Musi. Ada beberapa perumahan dibangun daerah itu, sebut saja Peruma Pesona Harapan Jaya I, II dan III dan Nirwana dan lainnya.

Namun di musim penghujan ini menjadi nikmati bagi warga setempat, karena selama ini warga hanya mengandalkan air keruh busuk, berkarat yang disaring dengan saringan tradisional menjadi tumpuannya, untuk aktivitas sehari-hari.

Selasa siang pekan ini, meski tak deras dan sebentar-sebentar berhenti, Alhamdullilah air hujan yang turun dari atap rumahku mengalir deras menuju pipa yang terpasang dengan rapi di tepi atap, dan saya pun tetap bersyukur… aku berdiri diteras rumah. Ke dua mataku fokus melihat turun nya air hujan yang mengalir dari pipa masuk ke sumur di teras rumah.

Apalagi, setiap tetes air bergerak dengan kecepatan yang berbeda, terkadang bergelayutan lembut, terkadang bergerak dengan cepat. Di pipa, air berkumpul dan mengalir dengan riuh rendah, mengisi ruang dengan melodi alaminya.

Sesampainya di ujung pipa, air itu terjun dengan gemuruh ke dalam sumur di halaman belakang rumah. Ketika mencapai permukaan air di dalam sumur, air hujan bergabung dengan air lain yang telah mengalir ke sana sebelumnya. Bersama-sama, mereka membentuk lingkaran kehidupan yang terus berputar, memberi kehidupan kepada tanaman dan makhluk hidup lain di sekitar rumahku. Suara gemuruhnya menciptakan suasana yang menenangkan, mengingatkan akan siklus alam yang abadi dan keajaiban sederhana yang terjadi di sekitar kita setiap hari.

Saya pun sempat berbicara dalam lubuk hati, suara air hujan jatuh ke sumur adalah serenade alam yang menghanyutkan. Setiap tetes air yang bertemu permukaan air di dalam sumur menghasilkan dentingan lembut yang terus-menerus. Bunyi gemericik yang tercipta oleh setiap tetes air yang turun memberi kesan seperti irama musik alam yang tak terputus, mengisi ruang dengan ketenangan yang mendalam.

Suara itu bisa terdengar lebih jelas, seolah-olah alam sedang bercerita tentang keajaiban siklus hidup yang terus berlanjut. Ketukan lembut air hujan di permukaan sumur menggambarkan perjalanan panjangnya dari langit ke bumi, memberikan pengingat akan kebesaran alam dan keajaiban sederhana yang di turun kan ALLAH SWT yang kadang kita lupakan.

Tak lama hujan menjadi rintik-rintik dan berhenti, dan langit pun yang tadinya mendung sedikit demi sedikit terlihat cerah, suara pesawat terbang melintas tenang di atas kampungku, sehingga menambah suasana yang kontras dengan hujan yang turun perlahan-lahan. Fenomena alam itu memberikan perasaan yang berbeda, hujan membawa kesegaran dan ketenangan, sementara pesawat menghadirkan dinamika dan kegiatan modern. Seperti sebuah perpaduan antara alam dan teknologi yang beriringan dalam kehidupan sehari-hari.

Namun hikmahnya yanng dapat kita petik, yakni suara hujan tersebut membawa ketenangan dan kehadiran alam yang hadir di sekitar kita, mengingatkan kita akan keindahan yang ada di sekeliling kita setiap hari. Hujan di hari Selasa siang ini menjadi berkah bagi warga karena memberikan kesegaran alam, menyuburkan tanaman, dan memberi kesempatan bagi orang-orang untuk menikmati suasana yang berbeda. Hujan juga dapat membantu mengurangi polusi udara dan debu, serta menghidupkan kembali semangat dan energi positif bagi banyak orang.

Meskipun jalan terlihat sunyi dan warga berlindung di rumah, hujan tetap dianggap berkah karena memberikan kesempatan bagi mereka untuk istirahat dan menikmati waktu bersama keluarga di dalam rumah. Hujan juga membawa manfaat bagi tanaman dan lingkungan sekitar, sehingga warga bisa merasa bersyukur atas kehadiran hujan meskipun mereka tidak aktif di luar rumah pada saat itu.

Hujan adalah salah satu fenomena alam yang sering dianggap sebagai tanda kebesaran Allah SWT dalam agama Islam dan sebagai salah satu bukti kekuasaan dan kemurahan Allah SWT . Hujan yang turun deras atau pun rintik-rintik memang dapat dianggap sebagai manifestasi dari keagungan-Nya.

Fenomena alam seperti hujan sering kali dijadikan sebagai pengingat bagi umat manusia akan kekuasaan Allah SWT serta sebagai tanda kasih sayang-Nya yang melimpah. Setiap tetes hujan yang jatuh bisa dianggap sebagai rahmat Allah yang diberikan kepada makhluk-Nya.

Dalam kehidupan sehari-hari, hujan juga menjadi momen yang mengajarkan manusia untuk bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan Allah, serta untuk mengingatkan akan pentingnya menjaga lingkungan dan sumber daya alam yang diberikan Allah kepada manusia.

Dengan demikian, menganggap hujan sebagai tanda keagungan Allah SWT adalah salah satu cara bagi umat Islam untuk memperkuat iman dan mengingat kebesaran-Nya dalam setiap fenomena alam yang terjadi. Mawas diri, intropeksi diri, dan muhasabah (penilaian diri) adalah prinsip-prinsip penting dalam kehidupan untuk terus berkembang dan menjadi pribadi yang lebih baik.

Mawas diri membantu kita untuk lebih sadar akan tindakan dan pikiran kita, intropeksi diri memungkinkan kita untuk memahami lebih dalam tentang diri kita sendiri, dan muhasabah memungkinkan kita untuk mengevaluasi perbuatan dan sikap kita serta melakukan perbaikan jika diperlukan. Dengan menerapkan ketiga prinsip ini, kita dapat terus mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas kehidupan kita.

Yang terpenting, bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT adalah tindakan yang sangat penting dalam kehidupan kita. Dengan bersyukur, kita mengakui bahwa segala sesuatu yang kita miliki berasal dari Allah, dan kita menyadari pentingnya mensyukuri setiap anugerah yang telah diberikan kepada kita. Bersyukur juga membantu kita untuk tetap rendah hati dan menghargai apa yang telah kita miliki, sehingga memperkuat ikatan spiritual kita dengan Allah dan meningkatkan rasa kesejahteraan dan kedamaian dalam diri kita. Amin, semoga bermanfaat !!.[***]

 

Penulis: redEditor: red