Bikin bising telinga, tapi permainan ini jadi populer dikalangan anak-anak saat libur sekolah

 

Tek..tek..tek.., duh ! ganggu, bising ditelinga, gak bisa tidur siang jadinya, tapi itulah anak-anak saat libur panjang sekolah asyik bermain permainan jadul ‘lato-lato’istilah bocah di Kampungku.

 

SUARA nyaring itu hampir sepekan terdengar ditelinga penghuni Perum Pesona Harapan, tahap I,II,III, dan Nirvana RT 50 Kelurahan Kalidoni, Kecamatan Kalidoni Palembang.

 

Gak pagi, gak siang,gak sore bahkan malam, suara tek..tek..tek trus meramaikan suasana di perumahanku khusus tahap I.

 

Mulanya aku juga penasaran dengan suara tersebut, tapi setelah melihat langsung dari luar rumah, ternyata suara tersebut berasal dari mainan dua bola plastik sebesar bola pingpong yang padat yang beradu ketika di ayunkan dari tangan oleh sang bocah berumur belasan.

 

Aku pun terpelongok dan tersenyum sembari mengingat -ingat umurku sebaya mereka, jenis mainan itu pernah aku rasakan juga, apalagi saat ku kecil dulu, uang angpow yang diperoleh di Hari Lebaran Idul Fitri hadiah menjalankan ibadah puasa, dari orang tua, tetangga, paman, bibi, uwak biasanya abis untuk membeli mainan ludes dibelikan mainan, salah satunya seperti jenis ‘lato-lato’.

 

Anak-anak di Kampung menyebutnya mainan itu ‘lato-lato’, ada juga menyebutnya tek..tek, ada juga tok..tok, saat saya membuka-buka toko online shopee dinamakan Tik-tok etek, etek tek-tek..

Aku pun maklum dengan ulah anak-anak bermain ‘lato-lato’ yang bikin bising itu, karena di usia mereka itu memang lagi senang-senang bermain.

 

Pukul 06.00 pagi, embun pagi masih belum mengering di rumput, dedaunan pohon pisang, cuaca pun terlihat setengah cerah, langitpun sebagian diselimuti awan hitam. Bayu, Arya, Zikri, Pai, Iqbal, Deni sudah mulai berjalan mengitari kampung. Menikmati hari Libur panjang memang menjadi dunia mereka yang sebaya.

 

Mereka semuanya terlihat memegang ‘lato-lato’,embari melangkahkan kakinya dan ngobrol ngalor ngidul secara serempak, mereka mengayunkan tangannya untuk memainkan ‘lato-lato’ membuat nada suara yang terdengar tek..tek..tek semakin cepat dan nyaring.

 

“Yang cepat lagi ngayunnyo, beradu makin cepet jugo, suaro nyo juga jadi lebih nyaring,”teriak Zikri ke Bayu dengan logat Palembangnya, sabtu, [24/12/2022].

 

He..he..ada untungnya juga, yang kebablasan tidur pulas pun bisa terbangun..nah, cocok juga nantinya sebagai alat untuk membangunkan warga disaat sahur di bulan suci ramadhan, tapi ..jangan aja disiang hari bolong bisa bikin emosi dan akhirnya mengurangi ibadah puasa.

 

 

Permainan ‘lato-lato’ bolanya juga berwarna warni, ada kuning, putih, merah, hijau, biru, di jual oleh penjual warung, lapak dengan harga rata-rat Rp10 ribu. Saat saya membuka -buka toko online, [tokopedia, lazada] dijual antara Rp7 ribu – Rp8 ribu.

 

“Mak belike aku mainan ‘lato-lato’ cak kakak itu na yang lagi main,”kata seorang bocah berumur 5 tahun yang mengolok-olok emaknya yang tengah belanja sayur di Warung yang berada di sebelah blokku.

 

Tidak ingin anaknya merengek dan nangis, terpaksa si ibu mengeluarkan kocek Rp10 ribu untuk membeli ‘lato-lato’, sang bocah pun terlihat langsung bermain sembari tertawa kegirangan.

 

‘Lato-lato memang permainan jadul yang sederhana, namun karena dengan mengadu dua bola dengan menggerakan salah satu tangan yang menghasilkan nada suara yang nyaring ‘ tek..tek..tek itulah membuat anak-anak tertarik memainkannya selain berwarna warni jenis bolanya.

 

Sejarahnya

 

Konon permain ‘lato-lato’ ini sudah tenar pada 1960 -an hingga 1970 an, wajarlah aku pun yang saat ini berumur hampir setengah abad pernah merasakan mainan itu. Permainan ‘lato-lato berasal dari bahasa Bugis “Makassar menyebutnyo ‘katto-katto’ di Jawa ‘ketek..tek’

Dalam bahasa Inggrisnya main itu disebut ‘ clackers’. Mainnya ini kabarnya, dulu berasal dari Amerika karena bukan asli permainan  Indonesia.

 

Lato Lato sendiri merupakan permainan menyeimbangkan dua bola berbahan dasar kayu atau plastik dengan bantuan benang dimana pemain harus membenturkan kedua bola dengan menggunakan tangan untuk dapat bergerak naik turun secara seimbang dan terus berbenturan berulang-ulang.

Melansir laman resmi Kaskus.co.id, di zamannya permainan ini cukup terkenal dan banyak dimainkan oleh anak-anak GanSis, hanya saja setelah gempuran modernnya teknologi dan muncul banyak permainan atau games digital, anak-anak lebih memilih games digital dibandingkan permainan tradisional yang dinilai ketinggalan zaman.

Permainan Lato Lato viral di media sosial setelah ada beberapa konten kreator Tik Tok yang memperkenalkan kembali permainan tradisional ini, yang kemudian banyak anak-anak tertarik untuk mencoba bermain dan Lato Lato kembali menjadi permainan tradisional yang naik trendnya.

Aku pun jadi penasaran dan  sempat membuka-buka you tube, dengan judul “gara-gara main tek.tek jadi viral, ternyata jenis mainnya jadul ini memang  jadi viral, karena ditonton  lebih 18 juta orang. [he..he..he lumayan ternyata nyari duit jadi youtuber] dari ide sederhana tapi menghasilkan ‘piti’ jutaan rupiah.

Permainan ‘Lato Lato’ meskipun terlihat sangat sederhana, tetapi memiliki manfaat GanSis, yaitu untuk melatih keseimbangan gerak otot tangan, ketenangan pikiran, dan juga kesabaran, karena memang untuk dapat bermain Lato Lato butuh banyak latihan dan bisa dibilang tidak mudah.

 

Salah satu pemilik toko mainan didepan Lebakjaya, Sei-Selayur, Aak, permain ini lagi naik daun.”Mungkin lagi libur panjang, jadi anak-anak mencari-cari jenis mainan yang unik dan murah bisa merogoh koceknya sesuai uang jajannya,”ungkapnya.

 

Tapi awas lho, pesan Aak, Kalo ‘lato-lato’ juga bisa membahayakan si anak, jika tidak berhati-hati memainkannya, sebab bolanya terbuat dari plastik padat, sehingga jika bola itu kena tulang ditangan sakitnya bukan kepalang, lumayan bikin mata berair, bahkan jika tali yang mengikat di bolanya putus dan bola terbang ke jidat atau pun kepala, sudah barang tentu bikin benjol..[***]

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *