Pingintau.id, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong peningkatan bisnis ikan hias di Tanah Air. Terlebih di masa pandemi, ikan hias semakin diminati lantaran mampu memberikan manfaat positif, seperti mengurangi stres, menghilangkan jenuh, dan therapeutic.
Mengoleksi ikan hias sudah lama menjadi hobi yang populer di Indonesia. Kondisi ini dapat dijadikan peluang bisnis yang menjanjikan,” kata Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Artati Widiarti saat membuka webinar bertajuk “Bincang Santai Ikan Hias Arwana” yang sekaligus menutup kontes ikan hias Arwana “1st Junior Exhibition” di Raiser Ikan Hias Cibinong Bogor, Minggu (5/12/2021).
Artati mengungkapkan selama tahun 2020, nilai ekspor ikan hias jenis Arwana Super Red ke Tiongkok mencapai USD3,09 juta, diikuti oleh Taiwan USD205,3 ribu dan Singapura USD25,8 ribu. Kemudian nilai ekspor Arwana Jardini ke pasar Tiongkok mencapai USD34,9 ribu, diikuti oleh Malaysia USD30,3 ribu dan Singapura USD14,8 ribu.
Dikatakannya, potensi ekspor ikan hias Indonesia utamanya ikan endemik sangat tinggi, hal ini karena ikan endemik memiliki daya saing tinggi dan tidak dimiliki oleh negara lain. “Beberapa jenis ikan hias endemik Indonesia antara lain: Arwana, Botia, Belida, Tiger Fish, Sepat Mutiara, Sae, Red Rainbow dan Balashark,” sambungnya.
KKP, kata Artati, juga telah mengeluarkan kebijakan untuk menjembatani antara pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan ikan Arwana. Bahkan, Ditjen PDSPKP juga telah menetapkan regulasi dalam mendukung ekspor ikan hias arwana melalui perumusan SNI Ikan Hias Arwana (SNI 7736:2011 dan 7736:2017).
“Regulasi ini ditujukan untuk menjaga kelestarian di alam, mengatur manfaat ekonomi untuk setiap tingkatan stakeholder secara optimal (mulai dari penangkap/ pengumpul, suplier dan eksportir),” terang Artati.
Sementara Ketua Penyelenggara 1st Junior Exhibition dari Club Indonesian Arowana (CIA), Frans Angga mengaku berterimakasih atas dukungan pemerintah terhadap industri ikan hias, khususnya arwana. Dukungan tersebut di antaranya melalui kontes yang digelar di Raiser Ikan Hias, Cibinong, Bogor selama 3 hari dari tanggal 3 s/d 5 Desember 2021.
“Disini tempatnya sangat memadai dari segi fasilitas sangat mendukung. Pengelola juga support, cocoklah tempatnya untuk memperkenalkan ke masyarakat arwana super red,” ujar Frans.
Selain silaturahmi peserta kontes, Frans menyebut kegiatan di Raiser Cibinong juga untuk mengedukasi masyarakat setempat. Terlebih kegiatan ini diikuti oleh 90 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan 1 dari Jepang.
Adapun terkait dengan penilaian ikan yang menjadi juara, Frans menjelaskan bahwa penilaian meliputi penampilan, warna serta gaya renang. Pada kontes kali ini, kategori Baby Champion dimenangkan oleh pemilik Mizunoo Aquatic Feat Raffa Red, Young Champion pemilik Paul Christian sedangkan kategori Unik dari pemilik Kramat Jati Red.
“Keuntungan utama dari ikan yang mengikuti kontes adalah peningkatan nilai jual antara 50 sampai dengan 100 persen. Dan untuk juara pada kontes ini dipastikan harga ikannya akan melonjak hingga ratusan juta rupiah,” tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut pentingnya pameran ikan hias berskala internasional. Selain sebagai ajang promosi dan edukasi, pameran berskala besar akan melahirkan kegiatan ekonomi baru.[***]