Pingintau.id, Palembang – Buku Pahlawan Keluarga Kami (PKK) Kolonel TNI Purn. Djarab di Desa Pelangkenidai, Pagaralam resmi diterbitkanDimana diterbitkannya buku PKK tersebut sebagai langkah untuk mengenang jasa Kolonel TNI Purn. Djarab.
“Inisiatif untuk menerbitkan buku ini merupakan ide besar yang akan memberikan informasi jelas terkait orang yang memiliki fikiran besar seperti almarhum pak Djarab ini,” kata Gubernur Sumsel Herman Deru, Selasa [21/2].
Menurutnya, merupakan hal yang wajar jika Kolonel TNI Purn. Djarab disebut sebagai pahlawan bagi masyarakat khususnya warga Kota Pagaralam.
“Wajar jika beliau bisa disebut pahlawan bagi kita. Beliau panutan dan teladan bagi kita. Karena amanah yang beliau emban diselesaikan dengan baik, bahkan sampai detik terakhir usianya,” terangnya.
Sebab itu, lanjutnya, perjuangan yang dilakukannya harus menjadi contoh bagi masyarakat.
“Saat pangkat Mayor, beliau sudah mendapat tanda jasa pahlawan dari presiden. Artinya, perjuangan fisik yang yang dilakukan beliau saat itu dilakukan dengan baik meski hanya berbekal peralatan minim dan itu mendapat perhatian pemerintah pusat,” paparnya.
Oleh karena itu, setelah terbitnya buku ini, Herman Deru mengajak masyarakat untuk menjadikan buku tersebut sebgi acuan.
“Di buku ini kita bisa mengambil kesimpulan jika kesuksesan seseorang tidak bisa diukur dari materi, pengkat dan jabatan, tapi terhormatnya seseorang dilihat dari perbuatan yang telah dilakukan,” tuturnya.
Dia pun berharap, buku tersebut menjadi motivasi baru masyrakat.
“Ini harus jadi motivasi bagi masyarakat khususnya anak muda. Saya harap melalui buku ini kita sadar jika apapun perbuatan baik yang dilakukan akan dikenang oleh masyarakat. Beliau bukan hanya berhasil berjuang untuk masyarakat tapi juga berhasil dalam mendidik keluarga,” bebernya.
Sementara itu, Walikota Pagaralam Alpian Maskoni mengatakan, buku ini dapat menjadi komponen penting sebagai acuan bagi masyarakat dalam menjalankan tugas apapun dengan rasa ikhlas.
“Mudahan perjuangan ini dapat menginspirasi masyarakat dan generasi muda sebagai komponen penerus bangsa,” pungkasnya.[***]