Soal urusan KB, Tunisia juga komit, gaet BKKBN asanya ini

Pingintau, id, Pemerintah Tunisia menggandeng Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional ( BKKBN ) guna pembangunan berkualitas Keluarga Berencana ( KB ) dan pengendalian kependudukan. Kerjasama tindak lanjut dari nota kesepahaman ( MOU ) yang telah ditandatangani pada 2019 lalu diwujudkan dalam bentuk Ambassador Talks di The Westin Hotel, Jakarta, Senin (18/07/2022).

 

BKKBN dan Keluarga Berencana Nasional dan Kependudukan Tunisia ( ONFP ) telah Nota Kesepahaman ( MoU ) dengan ruang lingkup Rencana Keluarga, BKKBN juga akan mengundang ONFP untuk berbagi praktik terbaik dalam membangun bangsa yang berkualitas melalui Keluarga Be, Pembangunan Keluarga, Program pengurangan populasi dan stunting, ” kata Kepala BKKBN Dr.(HC) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) pada sambutannya yang dalam hal ini diwakili oleh Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD.

 

Tunisia, negara yang sangat memperhatikan peran perempuan di ruang publik dan pemberdayaan perempuan bahkan dalam program keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di negaranya.

 

Keberhasilannya dalam program KB untuk menurunkan Total Fertility Rate ( TFR ) patut diacungi jempol.

 

Sejak kemerdekaannya pada tahun 1956, Tunisia tertatih dengan minimnya struktur dan SDM kesehatan untuk memberikan pelayanan KB bagi masyarakat. Karena bagi Tunisia, program KB ini erat sekali dengan perkembangan ekonomi negara.

 

Namun dengan segala keterbatasan tersebut Tunisia tetap memberikan pelayanan KB bagi masyarakatnya dengan layanan unit mobil KB keliling yang mereka namakan L’équipe mobile ( EM ) dan La clinique mobile ( CM ).

 

Kegigihan ini membuahkan manis TFR di Tunisia berhasil turun dari 7 pada tahun 1964 menjadi 5 pada tahun 1984.

 

Kegigihan Tunisia pada program KB dan kedekatan dengan para pendiri masing-masing negara, membuat BKKBN RI menginisiasikan mengetahui Memorandum of Understanding ( MoU ) dengan Pemerintah Tunisia pada 3 September 2019.

 

Duta Besar Tunisia untuk Indonesia Riadh Dridi yang juga hadir dalam acara tersebut menyambut baik kegiatan ini sebagai tindak lanjut MoU. Ia juga menjelaskan tentang keberhasilan Tunisia dalam program KB dan kesehatan reproduksi serta peran perempuan di dalamnya.

 

Menurutnya, program KB dan kesehatan reproduksi telah berkontribusi untuk mengontrol pertumbuhan pertumbuhan, perluasan jangkauan, mengontrol fertilitas, meningkatkan kesehatan ibu dan anak.

 

Hasil dari program nasional ini juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan kualitas hidup perempuan dan keseimbangan dalam keluarga dan masyarakat.

 

Duta Besar Indonesia untuk Tunisia Zuhairi Misrawi yang hadir dalam acara tersebut menambahkan partisipasi perempuan Tunisia dalam pembangunan peradaban dan keadilan serta kesejahteraan akan mengakselarasi peran perempuan Indonesia dalam pembangunan.

 

“ Saya lihat dalam isu ini partisipasi perempuan sangat besar dan sangat penting. Tunisia punya pengalaman yang baik untuk dikolaborasi untuk meningkatkan partisipasi perempuan di Indonesia khususnya pada program Bangga Kencana dan program penurunan stunting, ” kata Zuhairi Misrawi.

 

Sementara itu, Deputi Bidang Pelatihan, Penelitian dan Pengembangan BKKBN Prof. drh. Muhammad Rizal Martua Damanik, MRepSc, PhD dalam paparannya menjelaskan tentang program-program yang telah dilakukan BKKBN dalam Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting .

 

Diantaranya adalah pembentukan Satgas Penurunan Stunting , 100 Profesor berbicara tentang stunting pada 34 Provinsi, Ambassador Talks , penelitian dengan para akademisi, webinar yang melibatkan komunitas hingga tingkat akar rumput, provider dan penyuluh KB, dengan mitra nasional dan internasional,

 

Program Mahasiswa Peduli Stunting , Bapak Asuh Anak Stunting , mengembangkan platform teknologi informasi, International Academic Conference terkait kesehatan dan Stunting yang akan segera terselenggara, DASHAT (Dapur Sehat Atasi Stunting ) dan program lainnya.

 

Dubes Talks kali ini bertemakan “ Mendefinisikan Kembali Pemberdayaan Keluarga Untuk Memperkuat Kebijakan dalam Membangun Bangsa yang Berkualitas ” dilaksanakan secara hybrid , berani melalui zoom meeting dan akun youtube Pejabat BKKBN , luring di The Westin Hotel, Jakarta pada Senin, 18 Juli 2022. [***]