Kebun Sawit Mayoritas Dimiliki Swasta, Menteri Minta Swasta Bersama Selesaikan Permasalahan Minyak Goreng

Pingintau.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir mengetuk pintu hati perusahaan Swasta khususnya yang memproduksi minyak goreng untuk bekerja sama menyelesaikan masalah minyak goreng yang terjadi di masyarakat sekarang ini.

Hal itu Erick sampaikan di sela-sela menghadiri acara Petani Se-Kabupaten Lamogan bertajuk “Petani Mandiri Wujudkan Indonesia Maju Sejahtera” di Desa Besur, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, akhir pekan lalu.

Erick meminta swasta untuk berkomitmen penuh dalam memberi minyak goreng kepada rakyat. Ia menegaskan, pihak swasta sebagai produsen minyak goreng terbesar di Indonesia seharusnya ikut bertanggung jawab dalam menyelesaikan masalah minyak goreng.

“Untuk Minyak goreng sendiri kita ketahui sejak awal bahwa PTPN ini hanya mempunyai 4% luas lahan minyak sawit mentah (CPO). Lalu dengan bersama menampung dari petani mungkin jadi 7%, sehingga sisanya itu mayoritas di swasta,” ujar Erick.

“Karena itu, sejak awal dari beberapa bulan yang lalu saya mengetuk pintu hati swasta. Kalau BUMN saja yang hanya punya 4% melakukan perubahan seperempat dari produksinya, yang mana tadinya kita tidak produksi minyak goreng, dan sekarang kita lakukan seperempat dari produksinya untuk rakyat,” lanjutnya.

Erick mengingatkan para pengusaha yang selama ini memanfaatkan Sumber Daya Alam di Indonesia untuk tidak menjadi orang asing dan tidak hadir ketika rakyat membutuhkan. Erick juga mengajak pihak swasta untuk bersama-sama dengan BUMN, Pemerintah Pusat, dan Pemerintah Daerah untuk menyelesaikan masalah minyak goreng.

“Saya rasa Pak Presiden sudah mengambil kebijakan, begitu juga dengan Pak Menko (Menteri Koordinator Bidang Perekonomian), Pak Mendag (Menteri Perdagangan). Tinggal kembali ke hatinya kita lagi mau engga kita melakukan kebersamaan ini, ayo kembali kita gotong royong,” tandas Erick.

Sementara itu, dalam acara Petani Se-Kabupaten Lamogan bertajuk “Petani Mandiri Wujudkan Indonesia Maju Sejahtera”, juga dilaksanakan operasi pasar murah yang digelar oleh Holding Perkebunan Nusantara III dan anak perusahaan BUMN, PT Perkebunan Nusantara X.

Melalui operasi pasar murah, PTPN telah berpartisipasi menjual 1.000 Liter minyak goreng murah dengan harga Rp 19ribu per liter, lebih murah dibandingkan harga di pasaran yang saat ini sudah mencapai Rp 25ribu per liter.

Selain di Lamongan, operasi pasar murah yang digelar Desa Kedungturi, Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo. Di sana, PTPN juga menjual 1.000 liter minyak goreng murah dengan harga RP19 ribu per liter.

“Dan kita mencoba melakukan operasi seperti ini. Tidak lain dan tidak bukan, kita coba memastikan,” pungkasnya.
BUMN (***)