Pingintau.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, Indonesia berkomitmen mendukung perjuangan negara Palestina meraih kemerdekaan lewat sejumlah langkah dan tindakan konkret melalui tiga hal.
Tiga hal itu yakni memfasilitasi rekonsiliasi faksi-faksi, kerja sama ekonomi, dan memberikan bantuan.
“Komitmen Indonesia akan terus mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina,” kata Presiden Jokowi melalui keterangan pers pada Senin (24/10/2022), usai menerima kunjungan Perdana Menteri (PM) Palestina Mohammad I.M. Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Lewat komitmen pertama, Presiden Jokowi memastikan Indonesia bersedia memfasilitasi rekonsiliasi faksi-faksi di Palestina. Supaya, seluruh elemen masyarakat dapat menyatu dalam mewujudkan kemerdekaan Palestina.
Persatuan dari segenap elemen masyarakat Palestina itu penting demi mendukung perjuangan dan tercapainya kemerdekaan, termasuk membuka peluang mendapatkan status keanggotaan penuh dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Saya tekankan pentingnya kesatuan di antara bangsa Palestina. Belajar dari sejarah Indonesia menunjukkan bahwa kesatuan Indonesialah yang membawa Indonesia dapat merebut kemerdekaan,” kata Presiden.
Kedua, berkaitan dengan kerja sama ekonomi yang seiring dengan berjalannya waktu semakin meningkat. Tercatat, kerja sama perdagangan Indonesia-Palestina periode Januari – Juli 2022 melonjak hingga mencapai 21,28 persen. Hal tersebut, lebih besar dibandingkan dengan pencapaian kerja sama perdagangan kedua negara pada 2021.
Peningkatan itu dapat terjadi, disebabkan Indonesia memberikan fasilitas unilateral berupa pembebasan pajak bea masuk untuk dua komoditas perdagangan yakni kurma dan zaitun.
“Itu merupakan bentuk lain dukungan Indonesia kepada Palestina dan Indonesia berharap kerja sama ekonomi dapat terus ditingkatkan di masa-masa yang akan datang,” tutur Presiden.
Ketiga, Indonesia seringkali memberikan bantuan kemanusiaan dan pembangunan fasilitas melalui perjanjian hibah bantuan yang ditandatangani dalam kesepakatan bersama (MoU). Dalam memberikan bantuan kemanusiaan, Indonesia memberikannya melalui organisasi yang bergerak dalam bidang filantropi.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga tengah membangun rumah sakit (RS) di salah satu kota di Palestina.
Indonesia juga memberikan pelatihan pada sekitar 2000 masyarakat Palestina. Bentuk pelatihan yang diberikan berkaitan dengan pendirian otoritas obat dan makanan independen. Pada beberapa waktu ke depan akan diberikan pelatihan berkaitan dengan penanganan bencana dan pengelolaan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di ruang digital.
“Bantuan ke Palestina bukan hanya dari pemerintah tetapi juga dari masyarakat sipil atau rakyat Indonesia saat ini yang terus mendukung Palestina,” pungkas Presiden Jokowi.(***)