Pingintau.id, Gempa bumi dengan magnitudo (M)5,8 dirasakan kuat warga Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada Rabu (20/7), pukul 06.46 WIB. Guncangan berlangsung beberapa detik hingga mengakibatkan kepanikan warga setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu menginformasikan durasi guncangan kuat di wilayahnya sekitar 10 hingga 30 detik. Pantauan BPBD di lapangan menyebutkan, warga sempat panik dan lari keluar rumah untuk menghindari potensi reruntuhan bangunan. Segera setelah terjadi gempa, personel tim reaksi cepat melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak desa dan kecamatan.
Melalui aparat setempat, BPBD mengimbau warga untuk tidak panik dan terpancing hoaks.
Merespons kejadian ini, Pusat Pengendalian Operasi BNPB telah melakukan koordinasi dengan BPBD setempat. Hingga saat ini, belum ada laporan dampak korban jiwa atau kerusakan pascagempa tersebut.
Parameter gempa M5,8 ini tercatat berada pada 68 km barat daya Bengkulu dengan kedalaman 16 km. Berdasarkan pemodelan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, pusat gempa yang berada di laut tersebut tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, dilihat dari kekuatan gempa yang diukur dengan MMI (Modified Mercalli Intensity), gempa M5,8 memicu kekuatan guncangan IV-V MMI di Kota Bengkulu.
Selanjutnya, III-IV MMI di Kepahiang dan Bengkulu Utara, III MMI di Muko-muko dan Krui, serta II MMI di Muara Dua, Lubuk Linggau dan Musi Rawas.
Berdasarkan parameter BMKG, skala V MMI menggambarkan getaran dirasakan hampir semua penduduk, kemudian banyak orang terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Semakin tinggi skala intensitas MMI, dampak gempa berpotensi semakin besar.
Menurut kajian inaRISK, Provinsi Bengkulu memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kecamatan berada pada wilayah dengan potensi tersebut, di antaranya Kota Bengkulu yang warganya merasakan guncangan kuat.
Menyikapi gempa tersebut, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Gempa dapat terjadi setiap tanpa ada peringatan terlebih dahulu. Saat kembali ke dalam rumah, pastikan kondisi bangunan yang mungkin terdampak gempa, maupun antisipasi terhadap dampak gempa susulan.
Selain itu, warga dapat memanfaatkan aplikasi inaRISK untuk mengetahui risiko dan bahaya gempa bumi di sekitar, serta upaya-upaya kesiapsiagaan.
Pingintau.id, Gempa bumi dengan magnitudo (M)5,8 dirasakan kuat warga Kota Bengkulu, Provinsi Bengkulu, pada Rabu (20/7), pukul 06.46 WIB. Guncangan berlangsung beberapa detik hingga mengakibatkan kepanikan warga setempat.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bengkulu menginformasikan durasi guncangan kuat di wilayahnya sekitar 10 hingga 30 detik. Pantauan BPBD di lapangan menyebutkan, warga sempat panik dan lari keluar rumah untuk menghindari potensi reruntuhan bangunan. Segera setelah terjadi gempa, personel tim reaksi cepat melakukan pemantauan dan koordinasi dengan pihak desa dan kecamatan.
Melalui aparat setempat, BPBD mengimbau warga untuk tidak panik dan terpancing hoaks.
Merespons kejadian ini, Pusat Pengendalian Operasi BNPB telah melakukan koordinasi dengan BPBD setempat. Hingga saat ini, belum ada laporan dampak korban jiwa atau kerusakan pascagempa tersebut.
Parameter gempa M5,8 ini tercatat berada pada 68 km barat daya Bengkulu dengan kedalaman 16 km. Berdasarkan pemodelan dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, pusat gempa yang berada di laut tersebut tidak berpotensi tsunami.
Sementara itu, dilihat dari kekuatan gempa yang diukur dengan MMI (Modified Mercalli Intensity), gempa M5,8 memicu kekuatan guncangan IV-V MMI di Kota Bengkulu.
Selanjutnya, III-IV MMI di Kepahiang dan Bengkulu Utara, III MMI di Muko-muko dan Krui, serta II MMI di Muara Dua, Lubuk Linggau dan Musi Rawas.
Berdasarkan parameter BMKG, skala V MMI menggambarkan getaran dirasakan hampir semua penduduk, kemudian banyak orang terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang, bandul lonceng dapat berhenti.
Semakin tinggi skala intensitas MMI, dampak gempa berpotensi semakin besar.
Menurut kajian inaRISK, Provinsi Bengkulu memiliki potensi bahaya gempa bumi dengan kategori sedang hingga tinggi. Sebanyak 10 kecamatan berada pada wilayah dengan potensi tersebut, di antaranya Kota Bengkulu yang warganya merasakan guncangan kuat.
Menyikapi gempa tersebut, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siap siaga. Gempa dapat terjadi setiap tanpa ada peringatan terlebih dahulu. Saat kembali ke dalam rumah, pastikan kondisi bangunan yang mungkin terdampak gempa, maupun antisipasi terhadap dampak gempa susulan.
Selain itu, warga dapat memanfaatkan aplikasi inaRISK untuk mengetahui risiko dan bahaya gempa bumi di sekitar, serta upaya-upaya kesiapsiagaan.[***]