Pingintau.Id – Suasana pelantikan Dewan Pengurus Daerah (DPD) Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Kabupaten Banyuasin mendadak riuh ketika Ketua Umum DPW PGK Sumatera Selatan, Firdaus Hasbullah, SH., MH., naik ke podium. Dengan suara lantang, ia mengingatkan bahwa organisasi ini bukanlah panggung popularitas, apalagi batu loncatan menuju kekuasaan.
“PGK harus menjadi rumah kaderisasi, ruang pengabdian, dan ladang penggemblengan ideologi yang berpihak pada rakyat,” ujarnya tegas, disambut tepuk tangan panjang dari kader-kader muda yang hadir.
Firdaus menekankan, pelantikan pengurus baru bukanlah acara seremonial belaka, melainkan momentum untuk menyalakan kembali api perjuangan pemuda. Ia mengingatkan, banyak organisasi kepemudaan yang kini kehilangan arah, larut dalam seremoni, bahkan tergelincir menjadi alat politik sesaat.
Menjadi Mitra Kritis Pemerintah
PGK, menurut Firdaus, harus hadir berbeda. Bukan hanya suara lantang di jalan, tetapi hadir memberi solusi nyata di tengah masyarakat. Ia menegaskan, PGK Banyuasin harus mampu tampil sebagai mitra kritis sekaligus mitra strategis pemerintah daerah: mengawasi, memberi masukan, hingga mendorong lahirnya kebijakan yang benar-benar berpihak pada rakyat.
Tiga Misi Besar PGK
Dalam pidatonya, Firdaus menyampaikan tiga misi besar PGK:
Menyatukan pemuda lintas identitas dan golongan.
Menjadi motor kesadaran kebangsaan berbasis demokrasi substansial.
Melahirkan pemimpin muda yang berani, berintegritas, dan berpihak pada rakyat.
Apresiasi Banyuasin, Ajak Pemuda Terlibat
Firdaus juga mengapresiasi pembangunan Banyuasin di bawah kepemimpinan Bupati H. Askolani dan Wakil Bupati Netta Indian yang dinilai berhasil menyentuh kebutuhan rakyat. Namun, ia mengingatkan bahwa keberhasilan pembangunan hanya akan bermakna jika pemuda ikut terlibat aktif di dalamnya.
“Pembangunan tidak cukup hanya dengan infrastruktur. Generasi muda harus hadir, memberi warna, dan memastikan arah pembangunan benar-benar untuk rakyat,” tegasnya.
Ditutup Pantun Kebangsaan
Pidato penuh energi itu ditutup Firdaus dengan sebuah pantun, yang seakan menjadi pesan simbolis untuk seluruh kader:
“Pergi berlayar menuju Sungsang,
Singgah sebentar di Muara Telang.
PGK Banyuasin harus terus berkembang,
Bersama rakyat bangun Banyuasin gemilang.”(Ril)