Sumsel  

Jawab Tantangan Transformasi Ekonomi, Pembangunan Kawasan Industri Hijau Berbasis Ekonomi Sirkular Terus Digenjot

Pingintau.id, Pembangunan Kawasan Industri Hijau (KIH) Berbasis Ekonomi Sirkular (BES) di Kabupaten Muba terus digenjot.Bahkan untuk merealisasikannya Muba menunjuk PT Bina Karya sebagai mitra kerjasama pembangunan.

Harapan KIH-BES untuk mentransformasi ekonomi di Muba, dan menciptakan lapangan usaha. Oleh karena itu bentuk keseriusan kerjasama itu, perlu ditingkatkan lagi menjadi ikatan dalam bentuk MoU atau Nota kesepahaman. Selain itu, perlu juga membentuk tim pelaksana kerja yang terdiri dari stakeholder terkait.

Kawasan industri sendiri sebagai bagian upaya dari menjawab tantangan untuk transformasi ekonomi. Untuk itu perlu juga menambah wawasan SDM dalam melihat tantangan pengembangan kawasan.

“Seharusnya Muba mendapat status strategis dalam proyek strategis nasional,” imbuhnya Plt Bupati Muba Beni Hernedi, di Ruang Rapat PT Bin Karya (Persero) Jakarta Timur, Jumat (14/1/2022).

Ekonomi sirkular harus mampu menjawab tantangan wilayah, termasuk di luar kawasan industri. Seperti tantangan peatland gambut dan kebakaran hutan dan lahan dengan pengembangan KIH-BES,”papar Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Program di Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL).

PT Bina Karya mengapresiasi atas antusiasme dan komitmen yang luar di biasa dari Pemkab Muba untuk memulai kembali dari langkah-langkah pembangunan Kawasan Industri Hijau.

“Hari ini kita memulai kembali progres yang telah kita lakukan beberapa waktu lalu,” tambah Direktur PT Bina Karya Dodi Ardianto.

Dalam kesempatan yang sama Team Leader Proyek KIH-BES PT Bina Karya Widya Jupitabwana menuturkan pada 21 Januari 2021 PT Bina Karya (Persero) mendapat penugasan untuk pengembangan Kawasan Industri Hijau di Kabupaten Muba.

Telah dilakukan survey untuk menentukan lokasi pengembangan KIH, dan sudah dilakukan studi kelayakan ulang kelayakan bisnis dan ekonomi. Sehingga diketahui ada tiga alternatif lokasi KIH-BES Muba berada di Kecamatan Sungai Lilin yakni di Lahan Rencana PKS IVO Desa Bumi Kencana, eks Lahan Tambang PT BMP Desa Cinta Damai, dan di Desa Mulyo Rejo.

“Kriteria pemilihan KIH-BES terbaik yakni berada pada lokasi eks Lahan Tambang PT BMP di Desa Cinta Damai Kecamatan Sungai Lilin. PT Bina Karya membutuhkan kepastian terkait lokasi, serta dukungan dan data dari Pemerintah Kabupaten Muba,” paparnya.

Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Muba Azizah berharap alternatif lokasi lainnya juga menjadi arahan pengembangan berikutnya.

“Penetapan lokasi akan diterbitkan oleh Kementerian Perindustrian. Langkah pertama yang akan dilakukan adalah pembebasan lahan, Pemkab Muba akan mengajukan kepada Kementerian Perindustrian dan setelah itu akan diajukan menjadi Proyek Strategis Nasional,” pungkasnya.

Sebelumnya KIH telah direncanakan oleh Bupati Muba Nonaktifkan H Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA dengan menunjuk PT Bina Karya sebagai mitra kerjasama pembangunan KIH tersebut.[***]

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *