Pingintau.id – Pameran “Perangko Para Pendiri Bangsa” yang digelar di Museum SMB II Palembang menjadi ajang edukatif yang meneguhkan kembali pentingnya identitas dan jati diri bangsa melalui benda pos bersejarah.
Kegiatan yang berlangsung di Museum Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang, Senin (20/10/2025) dihadiri Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon dan Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru. Acara juga dirangkaikan dengan pelantikan Pengurus Daerah Perkumpulan Penggemar Filateli (PFI) Sumsel.
Dalam sambutannya, Fadli Zon menyebut perangko bukan sekadar alat pembayaran, melainkan cermin sejarah bangsa. “Setiap perangko membawa cerita dan menjadi penanda zaman,” ujarnya.
Menurutnya, di tengah era digital yang serba cepat, perangko masih memiliki nilai budaya yang tidak tergantikan. Ia menekankan pentingnya pelestarian perangko sebagai bagian dari warisan budaya nasional.
“PT Pos Indonesia hingga kini tetap memproduksi perangko, bukan semata karena fungsi transaksionalnya, tetapi karena nilainya sebagai artefak sejarah,” jelasnya.
Fadli Zon menilai Palembang sangat tepat menjadi tuan rumah pameran ini karena kota ini memiliki peradaban yang tua dan bersejarah. Sungai Musi disebutnya sebagai saksi peradaban yang telah berlangsung ribuan tahun.
“Palembang memiliki warisan budaya yang luar biasa. Pameran ini menjadi sarana mengenalkan kembali nilai sejarah kepada generasi muda,” katanya.
Ia juga menjelaskan bahwa kebudayaan meliputi berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari kesenian, bahasa, tradisi lisan, hingga permainan dan olahraga tradisional. Semua itu, katanya, membentuk identitas bangsa Indonesia yang majemuk.
Lebih lanjut, Fadli Zon mengajak seluruh pihak untuk mengembangkan ekonomi budaya melalui museum dan kegiatan kebudayaan lainnya. “Museum bisa menjadi motor industri budaya jika dikelola dengan baik,” tegasnya.
Sementara itu, Gubernur Sumsel H. Herman Deru mengapresiasi inisiatif pameran tersebut. Ia menyebut kegiatan ini bukan hanya memperkaya wawasan sejarah, tetapi juga memperkuat rasa bangga terhadap budaya bangsa.
“Palembang bukan hanya kota tua, tetapi juga kota yang terus melestarikan nilai-nilai kebudayaan. Kita harus terus menumbuhkan semangat menjaga warisan leluhur,” ujarnya.
Herman Deru juga berharap keberadaan komunitas filateli menjadi ruang silaturahmi antar generasi dan bangsa melalui hobi yang sarat nilai sejarah. “Filateli bukan sekadar koleksi, tapi wadah untuk mengenal sejarah dan mempererat persaudaraan,” pungkasnya.(***)