Pingintau.id – Gathering PWI Sumsel bersama BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah III (Sumsel, Babel, Bengkulu, Lampung), tahun ini kembali menggelar turnamen bulutangkis yang diikuti sekitar 50 orang wartawan dari berbagai media cetak, online dan eletronik se-Sumsel.
Turnamen badminton ini digelar selama dua hari di Victory Badminton Hall Jl. Srijaya Negara, Selasa -Rabu 21-22 Mei 2024, secara resmi dibuka oleh Ketua PWI Sumsel, Kurnaidi ST dengan melakukan pemukulan perdana secara simbolis tanda dimulainya turnamen bulutangkis.
Hadir pula turnamen yang rutin digelar setiap tahun itu Angga Firdauzie Asisten Deputi SDM, Umum dan Komunikasi Kedeputian Wilayah III BPJS Kesehatan.
Adapun peserta berasal dari anggota PWI Sumsel maupun dari PWI Kabupaten/Kota seperti PWI Kota Lubulinggau, PWI Kabupaten Banyuasin, PWI Kabupaten Ogan Ilir dan PWI Kabupaten Muara Enim serta perserta dari Karyawan dan Karyawati BPJS.
Pada hari pertama even digelar babak penyisihan dan dilanjutkan hari kedua babak semifinal dan final memperebutkan hadiah uang pembinaan.
Dalam kesempatan itu, Kurnaidi ST menyambut baik digelarnya gathering PWI Sumsel bersama BPJS Kesehatan dengan menggelar turnamen bulutangkis.
‘’Kegiatan ini sangat positif untuk menjalin silaturahmi antar wartawan anggota PWI Sumsel dengan BPJS kesehatan. Diharapkan kerjasama ini terus ditingkatkan,’’ ujar Kurnaidi.
Ditambahkan Kurnaidi, PWI Sumsel saat ini berupaya untuk terus meningkatkan komptensi wartawan dengan mengadakan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) agar wartawan khususnya anggota PWI Sumsel semakin profesional dalam menjalankan tugas jurnalistik.
‘’Selama ini, PWI Sumsel sudah menjalin kerjasama dalam upaya peningkatakn kompetnsi wartawan dengan bebagi pihak baik BUMN, swasta maupun pemerintah daerah. Kita harapkan juga dapat mnjalin kerjasama dengan BPJS Kesehatan,’’ ujar Kurnaidi.
Sementara, Angga Firdauzie memaparkan di Sumsel BPJS Kesehatan sudah ada 7 kabupaten/kota yang sudah meraih Universal Health Coverage (UHC).
Yaitu program yang memastikan masyarakat memiliki akses untuk mendapatkan pelayanan kesehatan tanpa harus mengahadapi kesulitan finansial.
Hal ini ditunjang dengan pelayanan fasilitas kesehatan yang berkualitas. (rel)