Ragam  

Untuk bahan intropeksi diri : Puisi “Literasi Kurang, Kok Banyak Bacot”

Pingintau.id, -Literasi adalah kemampuan seseorang dalam membaca, memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi dari berbagai sumber secara efektif.

Kemampuan literasi meliputi pemahaman bahasa tertulis, angka, serta keterampilan kritis dan analitis. Orang yang memiliki literasi yang baik mampu menyampaikan ide dengan jelas dan memahami apa yang dibaca atau disampaikan kepada mereka.

Dalam konteks modern, literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis saja. Dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, literasi juga mencakup kemampuan menggunakan teknologi, memahami media sosial, mengenali berita palsu atau hoaks, serta memiliki keterampilan digital.

Literasi memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam lingkungan pendidikan, profesional, maupun sosial. Orang yang memiliki tingkat literasi yang baik akan lebih mampu mengakses pengetahuan, mengambil keputusan yang bijaksana, berpartisipasi aktif dalam masyarakat, dan meningkatkan kesempatan untuk mencapai kesuksesan pribadi dan profesional.

 

Dibawah ini ada puisi terkait literasi simak siapa tahu bisa jadi bahan intropeksi diri :

“Literasi kurang kok banyak bacot”

Di dalam riuhnya kata, kian kuras hati merasa kaku, Dalam dunia yang luas, literasi pun gelap gulita, Namun tak perlu rasa resah, berani hadapi liku-liku.

Bukan sekadar bacot, tetapi sajak makna tersembunyi, Di balik rima dan irama, terurai benang-benang ilusi, Dalam bacaan yang kelam, cahaya tersembul jadi temaram.

Mari beranjak dari kesamaran, cari cahaya pengetahuan, Bangun literasi, hiasi dunia dengan kata dan inspirasi, Bukan sekadar percakapan, tetapi kebijaksanaan terpancar nyata.

Setiap lembar buku adalah jendela dunia, terbuka luas pintu makna, Sulam benang literasi, hiasi nurani dengan pesona kebijaksanaan, Bukan lagi sekadar bacot, melainkan denting jiwa dan kedalaman makna.

 Di balik layar, semangat literasi terus terurai, Hadir dalam setiap kata, menyapa jiwa yang terpendam rindu, Bukan hanya bacot, tapi juga intelektualitas yang tersaji nyata.

Dalam lembah pikiran, khazanah ilmu menanti untuk dipetik, Jelajahi halaman, terbang tinggi di angkasa khayal, Bukan sekadar gurauan, tapi juga pengetahuan yang berguna.

Jangan ragu untuk bertanya, cari jawaban dalam buku dan pengetahuan, Hiasi langit biru dengan balon harapan dari dunia literasi, Bukan lagi sekadar omong kosong, tetapi petualangan tiada tara.

Bacot yang kosong, biarkan terhempas angin tak berbekas, Pilihlah literasi, kuncinya di tanganmu, peluang tak terhingga, Bukan sekadar omelan, tetapi pijakan kokoh menuju masa depan cemerlang.[***]