Pingintau.id, – Siapa tahu anak-anak ente suka, didongengi singkat sebelum lelap tidur, ini ada dongeng “kicauan terbaik jangkrik” lumayan, jadi referensi ente, simak di bawah ini ceritanya.
Pada suatu pagi di hutan yang rimbun, terdapat sekelompok jangkrik yang sedang berkumpul di sekitar pohon besar. Mereka berbincang-bincang tentang siapa di antara mereka yang memiliki kicauan terbaik.
Jangkrik pertama, bernama Koki, dengan bangga berkata, “Kicauanku yang paling indah di antara kita semua! Tidak ada yang bisa menandinginya!”
Jangkrik kedua, bernama Cici, dengan percaya diri menjawab, “Oh, Koki, kicauanmu memang bagus, tapi dengarkanlah kicauanku. Ini akan membuatmu terkagum-kagum!”
Tidak mau kalah, jangkrik ketiga, bernama Mimi, berkata, “Hei, jangan meremehkan kicauanku! Aku yakin suaraku bisa membuat hati siapa pun tersentuh.”
Koki, Cici, dan Mimi pun berlomba-lomba untuk membuktikan siapa di antara mereka yang memiliki kicauan terbaik. Mereka bergantian bernyanyi dan berusaha menarik perhatian jangkrik lainnya di hutan.
Namun, tak lama setelah mereka mulai bersaing, datanglah seekor burung camar yang tengah terbang melintasi hutan. Dia mendengar perdebatan di antara jangkrik-jangkrik itu dan memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi.
Burung camar tersebut berkata, “Hei, kenapa kalian bertengkar? Apa yang sedang kalian perdebatkan?”
Koki, Cici, dan Mimi pun dengan antusias menjawab, “Kami sedang berusaha membuktikan kicauan terbaik di antara kami!”
Sang camar tersenyum dan berkata, “Tapi kalian semua memiliki kicauan yang luar biasa. Setiap suara kicauan kalian memiliki keunikan dan keindahan masing-masing. Alih-alih bersaing, mengapa kalian tidak bergabung dan menyatukan suara kalian?”
Mendengar saran burung camar, tiga jangkrik tersebut mulai berpikir. Mereka menyadari bahwa persaingan tak perlu selalu ada, dan bersatu dengan suara mereka akan membuat harmoni yang lebih indah.
Koki, Cici, dan Mimi pun mencoba menggabungkan kicauan mereka. Hasilnya, suara mereka bersama-sama menciptakan melodi yang menakjubkan, menggetarkan hutan dengan keindahannya. Jangkrik-jangkrik lain di sekitar mereka terpesona dan ikut menyanyikan kicauan yang indah tersebut.
Sejak saat itu, Koki, Cici, dan Mimi selalu berkumpul bersama dan menyatukan suara mereka. Mereka tidak lagi berlomba, tetapi lebih memilih untuk bersama-sama menciptakan musik yang indah dan membawa kegembiraan bagi seluruh hutan.
Dongeng ini mengajarkan kita tentang pentingnya bekerja sama dan saling menghargai keunikan setiap individu. Persaingan boleh ada, tetapi harmoni dan kerjasama akan menciptakan sesuatu yang jauh lebih indah dan bermakna.[***]