Ragam  

Apa yang berubah di The New Sarinah, Kunjungi Yuk !

AKHIRNYA, pusat perbelanjaan pertama dan tertua di Indonesia, Sarinah, telah resmi dibuka kembali pada tanggal 21 Maret 2022. Setelah tutup sementara untuk renovasi pada 2020 lalu, kali ini The New Sarinah hadir dengan arsitektur, konsep, dan wajah baru yang lebih modern.

Bagi Sobat Parekraf yang belum tahu, Sarinah merupakan pusat perbelanjaan yang sudah berdiri sejak 1962. Digagas oleh Presiden Soekarno, dibangunnya Sarinah diperuntukkan sebagai wadah produk ekonomi kreatif (Ekraf) dalam negeri guna mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Tidak hanya sebagai pusat perbelanjaan pertama di Indonesia, Sarinah turut menjadi bangunan pencakar langit pertama di Indonesia. Memiliki tinggi 74 meter, tidak heran jika Sarinah langsung menjadi ikon pusat perbelanjaan di Jakarta kala itu.

Daya Tarik The New Sarinah

Setelah lebih dari setahun menanti, kehadiran The New Sarinah dengan wajah baru tentu akan menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan. Mengusung tema “community mall”, The New Sarinah diharapkan dapat menjadi tempat anak muda, komunitas, dan para pelaku industri kreatif untuk berkumpul bersama.

Banyak perubahan yang bisa Sobat Parekraf temukan pasca renovasi Sarinah, salah satunya adalah fasilitas ruangan atau area yang bisa dimanfaatkan banyak orang. Mulai dari area food and beverage (F&B), digital bisnis area (e-commerce), ruang budaya, dan beberapa bagian yang digunakan sebagai area perkantoran.

 

Lanskap lobby barat New Sarinah pasca renovasi. (Foto: shutterstock/sartonosuwarjo).

Di sisi lain, salah satu wajah baru Sarinah yang paling menarik perhatian adalah tangga amphitheater berwarna cokelat dan abu-abu. Memiliki tampilan modern yang estetik, tidak heran banyak pengunjung menghabiskan waktu untuk duduk santai sambil mengambil foto dengan latar belakang bangunan Sarinah yang megah.

Kemudian, Sobat Parekraf juga bisa menuju area skydeck yang berada di lantai 3. Memiliki area yang terbuka dan sangat luas, Sobat Parekraf bisa berswafoto di kursi berbingkai kotak merah maupun dengan latar belakang gedung pencakar langit yang megah.

Meskipun memiliki banyak desain modern, namun Sarinah tetap menyimpan dan mempertahankan nilai sejarah dari gedung tersebut. Mulai dari relief peninggalan era Presiden Soekarno yang telah berusia lebih dari 50 tahun, kolam pantul, hingga eskalator pertama di Indonesia.

Sarinah Sebagai Rumah Ekraf Indonesia

Mengusung konsep pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs), The New Sarinah seakan menjadi pusat produk ekonomi kreatif di Indonesia. Dengan slogan “The Window of Indonesia”, The New Sarinah seakan menjadi “rumah” bagi seluruh pelaku industri kreatif untuk memamerkan produk-produk dalam negeri yang berdaya saing.

Dalam upaya menaikkan kelas produk ekonomi kreatif Indonesia, Sarinah turut menyediakan ruangan VIP bagi pengunjung yang ingin berbelanja produk lokal buatan Indonesia. Di ruangan VIP ini, Sobat Parekraf bisa menemukan berbagai koleksi batik premium serta berbagai produk ekonomi kreatif berkualitas lainnya.

Harapannya, wajah baru The New Sarinah dapat menjadi rumah terbaik bagi para pelaku ekonomi kreatif Indonesia, agar semakin dikenal luas hingga pasar internasional. Sehingga, ke depannya dapat membuka lapangan kerja baru sekaligus memulihkan ekonomi para pelaku industri kreatif yang sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19.

 

Rilis Kemenparekraf /Foto Cover: Lanskap The New Sarinah pada malam hari pasca renovasi . (shutterstock/totosantikobudi).