Puisi  

3 Puisi “Gelisah” , Ini Maknanya, Simak Yuk !

Pingintau.id,- Tiga puisi berjudul “Gelisah” bisa menjadi renungan hidup, semoga bermanfaat

Gelisah

Di bawah bulan purnama, gelisah bergelora,
Lara yang tak terucap, dalam hati mencurah.
Rindu membelenggu, meminta terlepas,
Di relung jiwa, ragu punya pelabuhan.

Langkah terhenti di persimpangan mimpi,
Antara berani melangkah, atau terjebak dalam rindu.
Saat malam berbisik, bintang pun terdiam,
Gelisah menyusuri lorong-lorong sunyi.

Terucap dalam bisikan angin malam,
Dalam raungan laut yang gemuruh.
Puisi gelisah, menyanyikan sepi,
Di dalam dada yang merintih, mencari kedamaian.

 

Gelisah

Di balik tirai gelap, gelisah melilit, Bayangan-bayangan ragu menyelinap, Menghiasi dinding-dinding pikiran, Seakan-akan menari dalam kehampaan.

Luka-luka lama, terpendam dalam senyap, Mengisahkan cerita yang tak kunjung usai. Gelombang-gelombang cemas menghantam pantai, Menyapu kembali kenangan yang terkubur.

Dalam sunyi, puisi gelisah tercipta, Melodi yang melankolis merayapi ruang. Mengukir makna dari hampa yang terasa, Menjadi suara bagi jiwa yang resah.

 

Di balik layar malam, gelisah menari, Ragam ragam bayang merayap di dinding, Setiap hela napas, seakan bertanya, Apakah di gelap, ada jalan keluar?

Di dalam kepala, kilatan-kilatan khayal, Mengundang kebingungan, mencari jawab, Hingga tiap kata, lahir dari lisan, Bergetar, tak pasti, tak tahu arah.

Seperti angin yang mengelus pepohonan, Gelisah menyusup di kalbu yang gelap, Menggema di lubuk hati, memanggil, Mungkin, hanya dalam kesendirian, kita temukan jawab.

 

 

Maknanya

Tiga puisi tersebut mencerminkan gelisah dan kegelisahan yang melingkupi jiwa seseorang. Gelisah menjadi tema sentral yang tercermin melalui penggambaran suasana malam yang gelap dan sunyi, serta pertanyaan-pertanyaan yang menghantui pikiran. Di dalamnya terdapat rasa ragu, keraguan, dan kebingungan yang melilit, seperti dihadapkan pada persimpangan-persimpangan hidup yang tak pasti.

Meskipun gelisah terasa menyiksa, dalam puisi-puisi tersebut juga terdapat keindahan dalam penyampaiannya. Kata-kata yang dipilih dan imaji yang digambarkan melalui alam semesta memberikan nuansa melankolis yang mendalam, seolah memperkuat intensitas perasaan yang terkandung dalam gelisah itu sendiri.

Pada akhirnya, puisi-puisi ini mengajak untuk merenungkan arti dari gelisah itu sendiri, serta mendorong untuk menemukan kedamaian dan jawaban di tengah-tengah kegelapan dan kekhawatiran yang melanda.[***]