Pingintau.id, – Puisi adalah sebuah bentuk karya sastra yang ditulis dengan bahasa yang berirama, indah, dan penuh makna, dibawah ini ada puisi mungkin ente suka, sebagai sarana mawas diri, berikut puisi “kacamata”, dan hikmahnya yang dapat kita ambil :
“Kacamata”
Di bawah sinar mentari yang gemilang, Kacamataku melihat dunia dengan riang. Kilauan cahaya terpantul di lensa, Mengungkapkan keindahan yang tersembunyi.
Di setiap langkah, dunia berwarna, Kacamataku memperlihatkan pesona. Gugusan bintang di angkasa terbuka, Mengajakku melangkah tanpa rasa ragu.
Dalam kabut pagi, jingga menyala, Kacamataku memperlihatkan pesona alam. Pemandangan yang indah, tak tergambarkan kata, Hanya kacamata yang sanggup menyampaikan rasa.
Terkadang hujan turun dengan lembut, Kacamataku menahan tetes-tetes butir. Membuka pandanganku dalam peluh, Dunia tetap cerah, tiada kehilangan arti.
Namun, di balik kacamata ini tersimpan rahasia, Tak hanya fisik, tapi juga hati yang tersentuh. Kadang, tak hanya melihat dunia indah, Tapi merasakan getaran kehidupan yang abadi.
Kacamata, sahabat setia dalam perjalanan, Menuntun langkahku melewati rintangan. Ketika lelah menyergap dan langit kelam, Kacamataku tetap memancarkan cahaya terang.
Kini, aku berterima kasih padamu, Kacamata yang telah memperlihatkan arti. Dunia yang luas kini kumasuki, Berkaca pada diri, melangkahlah selalu berarti.
Hikmah dari puisi ini adalah tentang pentingnya memiliki pandangan positif dan apresiasi terhadap keindahan dunia, meskipun terkadang kita menghadapi tantangan dan kesulitan dalam hidup. Berikut adalah beberapa hikmah yang bisa diambil dari puisi ini:
Menghargai keindahan dunia: Puisi ini mengajarkan kita untuk menghargai dan menyadari keindahan alam dan dunia di sekitar kita. Kacamata menjadi simbol untuk melihat dunia dengan pandangan yang lebih cerah dan menghargai setiap momen indah yang ada.
Mencari keindahan di tengah kesulitan: Puisi ini mengajarkan bahwa di balik setiap kesulitan dan rintangan, tetap ada keindahan yang dapat kita nikmati jika kita mampu melihatnya dengan mata hati yang terbuka.
Menghadapi kehidupan dengan optimisme: Kacamata dalam puisi ini bisa diartikan sebagai sikap optimisme dalam menghadapi segala sesuatu yang datang dalam hidup. Dengan pandangan yang positif, kita dapat melihat peluang dan kemungkinan yang ada di depan kita.
Menemukan keabadian dalam momen-momen sederhana: Puisi ini mengingatkan kita untuk menikmati momen-momen sederhana dalam kehidupan yang kadang-kadang terlupakan. Kacamata menjadi sarana untuk melihat dunia dengan keabadian dan kesadaran akan kehadiran kita di sini.
Bersyukur atas sahabat dan dukungan: Puisi ini menyampaikan pesan tentang bersyukur atas sahabat dan dukungan yang hadir dalam kehidupan kita. Seperti kacamata yang selalu menemani kita melihat dunia, sahabat juga selalu ada untuk mendukung dan membantu kita melewati setiap fase kehidupan.
Jadi, puisi ini mengajarkan kita untuk melihat dunia dengan pandangan yang positif, menghargai keindahan di sekitar kita, dan tetap bersyukur atas semua yang kita miliki dalam hidup.[***]