Blusukan masih jadi senjata politikus, ini yang harus dipahami pemilih awam !

Pingintau.id, – Pada 2024 Rakyat Indonesia bakal disibukan dengan Pesta Demokrasi [Pemilu Serentak] untuk memilih pemimpinnya, baik pemilihan Presiden/Wakil Presiden RI, Legislatif DPR, DPRD Provinsi, Kota, Kabupaten]. Ente juga bakal disibukan dengan politik, bahkan masyarakat dunia pun ikut mengamati pesta demokrasi terbesar Tanah Air. Suksesnya politik di Indonesia, tergantung dari ente-ente juga, so pasti jadilah ente pemilih-pemilih cerdas dengan memilih menggunakan hati nurasi. Tapi perlu diingat juga, sebelum memilih nanti, ada baik ente-ente yang awam juga memahami dan belajar sedikit dulu apa itu politik. Nah, ini penjelasan singkatnya dari para ahli di Bumi ini :

Politik adalah suatu bidang yang luas dan kompleks, dan pendapat para ahli tentang politik bisa bervariasi. Berikut adalah beberapa pendapat dan definisi dari ahli politik terkenal:

Niccolò Machiavelli: Machiavelli adalah seorang filsuf politik Italia abad ke-15. Menurutnya, politik adalah seni mempertahankan dan memperoleh kekuasaan. Dia menekankan pentingnya tindakan yang pragmatis dan realistis dalam mencapai tujuan politik.

Aristotle: Seorang filsuf Yunani kuno, Aristotle memandang politik sebagai ilmu yang mempelajari organisasi dan tindakan manusia dalam masyarakat. Dia mengemukakan bahwa politik adalah tentang menciptakan kondisi yang baik untuk kehidupan bersama dan mencapai kebahagiaan bersama.

Max Weber: Weber adalah seorang sosiolog dan ilmuwan politik Jerman. Menurutnya, politik adalah “usaha untuk mempengaruhi distribusi kekuasaan atau peluang memperoleh kekuasaan, baik di dalam masyarakat sebagai keseluruhan maupun di dalam kelompok tertentu.” Weber juga menekankan peran legitimasi dan otoritas dalam politik.

Hannah Arendt: Seorang teoriwan politik Yahudi-Amerika, Arendt menggambarkan politik sebagai aktivitas manusia yang berkaitan dengan urusan umum. Baginya, politik melibatkan partisipasi aktif warga negara dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi kehidupan bersama.

Harold Lasswell: Lasswell adalah seorang ilmuwan politik Amerika yang menggambarkan politik sebagai “siapa mendapatkan apa, kapan, dan bagaimana.” Pendekatan ini menekankan peran distribusi kekuasaan dan sumber daya dalam politik.

John Locke: Locke adalah seorang filsuf politik Inggris yang menekankan konsep hak asasi manusia dan pemerintahan yang terbatas. Menurut Locke, politik adalah alat untuk melindungi hak-hak individu dan menciptakan masyarakat yang adil.

Tentu saja, ini hanya beberapa pendapat dari berbagai ahli politik. Pendapat dan definisi tentang politik dapat bervariasi tergantung pada sudut pandang, konteks, dan zaman.

Dalam politik itu, pasti harapannya untuk mencapai tujuan, yakni salah satunya menang.Dalam politik, terdapat berbagai target dan tujuan yang dapat diidentifikasi tergantung pada konteks dan tujuan spesifik pemerintahan atau individu. Beberapa target dan tujuan umum dalam politik termasuk:

Memperoleh kekuasaan: Banyak individu dan partai politik berusaha untuk memperoleh posisi kekuasaan dalam sistem politik, seperti memenangkan pemilihan umum atau memperoleh dukungan mayoritas dalam parlemen. Tujuan ini memungkinkan mereka untuk menerapkan kebijakan yang sesuai dengan visi dan agenda mereka

Pelayanan publik: Salah satu tujuan utama politik adalah memberikan pelayanan publik yang efektif dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Pemerintah bertanggung jawab untuk menyediakan layanan seperti pendidikan, perawatan kesehatan, infrastruktur, dan keamanan bagi warga negara.

Pembuatan kebijakan: Politik juga bertujuan untuk membuat kebijakan yang mempengaruhi kehidupan masyarakat. Ini melibatkan pembuatan undang-undang, peraturan, dan kebijakan publik yang mengatur berbagai aspek kehidupan, seperti ekonomi, lingkungan, keamanan, dan sosial.

Stabilitas politik: Pemerintah bertujuan untuk menjaga stabilitas politik dan keamanan dalam negeri. Ini melibatkan menjaga ketertiban umum, menegakkan hukum, dan mencegah konflik sosial atau politik yang dapat mengganggu stabilitas negara.

Kesejahteraan ekonomi: Politik dapat berusaha untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini dapat dilakukan melalui kebijakan ekonomi seperti pengaturan perpajakan, investasi dalam infrastruktur, dan program sosial untuk mengurangi kesenjangan ekonomi. Diplomasi dan hubungan internasional: Politik juga melibatkan hubungan dengan negara-negara lain dan organisasi internasional. Tujuan dalam hal ini termasuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional, mempromosikan kepentingan nasional, dan bekerja sama dalam isu-isu global seperti perubahan iklim, perdagangan, atau konflik bersenjata.

Blusukan

Untuk meraih itu, para kandidat pun mulai memasang strategi, salah satunya mensosialisasikan dirinya dan program -programnya. Salah satunya strateginya, yakni  para kandidat mulai menampakan aksinya dengan blusukan, karena blusukan masih merupakan salah satu cara yang umum digunakan oleh politisi untuk menarik perhatian dan “tebar pesona politik” kepada masyarakat.

Blusukan adalah kegiatan dimana seorang politisi atau pejabat publik mengunjungi daerah atau tempat-tempat yang dikunjungi oleh masyarakat secara spontan, tanpa pemberitahuan sebelumnya. Tujuannya adalah untuk bertemu langsung dengan masyarakat, mendengarkan keluhan mereka, serta mengamati dan memahami masalah yang mereka hadapi secara langsung.

Dalam konteks politik Indonesia, istilah “blusukan” menjadi populer melalui gaya kepemimpinan Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo. Sebagai Gubernur DKI Jakarta pada saat itu, Jokowi sering melakukan blusukan ke pasar, permukiman masyarakat, atau tempat-tempat lain yang ramai dikunjungi oleh warga. Tujuan blusukan adalah untuk mendapatkan pemahaman langsung tentang kebutuhan dan aspirasi masyarakat serta menunjukkan ketegasan dan kepedulian pemimpin terhadap masalah yang dihadapi oleh rakyat.

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap blusukan sebagai strategi politik adalah, yakni :

Transparansi: Ketika politisi melakukan blusukan dan terlibat dalam interaksi langsung dengan masyarakat, transparansi dalam tindakan dan komunikasi mereka menjadi penting. Jika politisi terlihat jujur, terbuka, dan mendengarkan dengan serius kepada masyarakat, ini dapat membangun kepercayaan.

Konsistensi dan tindakan nyata: Masyarakat pemilih akan menilai efektivitas blusukan berdasarkan tindakan nyata yang diambil oleh politisi setelah melakukan kunjungan tersebut. Jika politisi hanya melakukan blusukan sebagai upaya pencitraan tanpa tindakan konkret untuk menyelesaikan masalah yang ditemui, masyarakat mungkin menjadi skeptis terhadap niat mereka.

Riwayat dan integritas politisi: Reputasi dan integritas politisi juga memainkan peran penting dalam tingkat kepercayaan masyarakat terhadap blusukan. Jika politisi memiliki rekam jejak yang positif dalam menjalankan tugasnya dan memiliki reputasi yang baik, masyarakat cenderung lebih mempercayai niat mereka dalam melakukan blusukan.

Pengalaman pribadi dan persepsi individu: Setiap orang memiliki pengalaman dan persepsi individu yang berbeda terhadap blusukan dan politisi yang melakukannya. Hal ini dapat dipengaruhi oleh latar belakang, nilai-nilai, informasi yang diterima, dan sejumlah faktor lainnya. Oleh karena itu, tingkat kepercayaan terhadap blusukan dapat bervariasi di antara masyarakat pemilih.

Penting untuk dicatat bahwa strategi politik, termasuk blusukan, dapat digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk membangun kepercayaan masyarakat, tetapi juga untuk pencitraan semata. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk melakukan penelitian, mengikuti berita dan informasi terkini, serta melakukan evaluasi kritis terhadap para politisi dan tindakan mereka secara keseluruhan.

Namun, perlu dicatat bahwa situasi politik dapat berubah dari waktu ke waktu, dan strategi komunikasi politik juga berkembang seiring dengan perkembangan teknologi dan tren sosial.Percaya atau tidaknya masyarakat pemilih terhadap praktik blusukan sebagai senjata kampanye politik sangat tergantung pada persepsi dan pengalaman masing-masing individu. Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tingkat kepercayaan terhadap blusukan sebagai strategi politik.

 

Bagi pemilih awam yang ingin mengevaluasi blusukan seorang kandidat politik, berikut adalah beberapa saran yang dapat membantu ente:

Lihat konteks dan tujuan blusukan: Ketahui tujuan kandidat melakukan blusukan. Apakah mereka benar-benar ingin mendengarkan dan memahami masalah yang dihadapi oleh masyarakat? Atau apakah ini hanya upaya pencitraan politik? Perhatikan konteks kunjungan blusukan, apakah ada masalah atau kebutuhan masyarakat yang menjadi fokus kandidat.

Evaluasi tindakan pasca-blusukan: Perhatikan tindakan yang diambil oleh kandidat setelah melakukan blusukan. Apakah mereka mengimplementasikan solusi atau melakukan tindakan konkret untuk mengatasi masalah yang ditemui? Tinjau rekam jejak kandidat dalam hal kegiatan nyata dan konsistensi dalam menghadapi isu-isu tersebut.

Cari informasi lebih lanjut: Selain blusukan, cari informasi lain tentang kandidat, termasuk riwayat politik mereka, pencapaian, dan kontribusi nyata yang telah mereka berikan kepada masyarakat. Tinjau berita, wawancara, dan sumber informasi lainnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang kandidat.

Tanyakan langsung kepada kandidat: Jika ada kesempatan, ajukan pertanyaan langsung kepada kandidat tentang blusukan dan niat mereka dalam melakukannya. Dengarkan jawaban mereka dengan saksama dan evaluasi apakah respons mereka meyakinkan atau hanya berbasa-basi.

Diskusikan dengan orang lain: Diskusikan pandangan Anda dengan orang lain, seperti keluarga, teman, atau anggota komunitas. Dapatkan wawasan dan perspektif dari berbagai sudut pandang yang berbeda. Pendapat dan pengalaman orang lain dapat membantu Anda dalam mengambil keputusan yang lebih baik.

Ingatlah bahwa blusukan hanya merupakan salah satu aspek dari penilaian terhadap seorang kandidat politik. Penting untuk melihat secara keseluruhan rekam jejak, integritas, kebijakan, dan visi kandidat. Lakukan penelitian dan evaluasi yang mendalam sebelum membuat keputusan yang tepat saat memilih seorang kandidat.

 

Yang perlu dipahami pemilih awam dari aksi blusukan kandidat

Ketika memilih kandidat untuk pemilihan di daerah, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh pemilih awam:

Rekam Jejak dan Pengalaman: Tinjau rekam jejak kandidat, termasuk pengalaman kerja mereka, riwayat politik, serta pencapaian yang telah mereka raih di masa lalu. Perhatikan apakah kandidat memiliki keahlian, pengetahuan, dan kompetensi yang relevan untuk mengemban tugas dan tanggung jawab di daerah tersebut.

Visi dan Rencana: Evaluasi visi dan rencana kandidat untuk daerah tersebut. Apakah kandidat memiliki pemahaman yang jelas tentang masalah dan potensi di daerah tersebut? Tinjaulah program dan rencana aksi mereka dalam mengatasi isu-isu utama yang dihadapi oleh daerah tersebut. Perhatikan apakah visi dan rencana mereka sejalan dengan nilai-nilai dan kebutuhan Anda sebagai pemilih.

Integritas dan Etika: Perhatikan integritas dan etika kandidat. Tinjau apakah mereka memiliki catatan perilaku atau skandal yang meragukan. Pemimpin yang jujur, etis, dan dapat dipercaya memiliki kemungkinan lebih besar untuk bekerja demi kepentingan masyarakat dengan tulus.

Kepemimpinan dan Kemampuan Komunikasi: Tinjau kemampuan kepemimpinan dan komunikasi kandidat. Pemimpin yang efektif harus memiliki keterampilan untuk mengoordinasikan tim, mengambil keputusan yang tepat, serta berkomunikasi dengan baik dengan warga dan pemangku kepentingan lainnya.

Konsistensi dan Kredibilitas: Perhatikan apakah kandidat konsisten dalam pandangan dan sikapnya terhadap isu-isu penting. Tinjau apakah mereka memiliki kredibilitas yang baik dalam memenuhi janji dan komitmen mereka.

Konsultasikan dengan Sumber Informasi Lain: Selain penelitian pribadi, diskusikan dengan orang lain yang dapat memberikan sudut pandang dan wawasan yang berbeda. Berbicaralah dengan warga setempat, keluarga, teman, atau anggota komunitas untuk mendapatkan pemahaman yang lebih luas tentang kandidat dan pandangan mereka.

Partisipasi dalam Debat dan Diskusi Publik: Ikuti debat dan diskusi publik yang melibatkan kandidat. Ini dapat membantu Anda memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang pandangan mereka, kemampuan berpikir, dan cara mereka berinteraksi dengan lawan politik.

Ingatlah bahwa pemilihan kandidat adalah keputusan yang serius. Luangkan waktu untuk mempelajari kandidat dan platform mereka sebelum membuat keputusan yang berdasarkan pada informasi yang memadai dan pemahaman yang mendalam tentang kualitas kepemimpinan dan integritas mereka.[***]