Tinjau Lokasi Terdampak Awan Panas Semeru

Pingintau.id, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi terdampak awan panas guguran (APG) Gunung Semeru melalui udara menggunakan helikopter BNPB. Kepala BNPB didampingi Kapolda Jawa Timur Nico Afinta, dan Deputi Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansyah terbang dari Lapangan Bola Desa Condro, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12/2021).

Pada peninjauan tersebut, Kepala BNPB melihat langsung dampak dari kejadian bencana awan panas guguran Gunung Semeru setelah helikopter terbang rendah.

Gambaran visual yang terlihat, kondisi di sepanjang daerah aliran lahar di Curah Kobokan mengalami kerusakan dan tertutup material vulkanik dari awan panas guguran Gunung Semeru. Beberapa vegetasi yang ada di sepanjang daerah ailran lahar di Curah Kobokan juga mengalami kerusakan dan banyak pohon yang tumbang dan mati.

Melalui pantauan udara tersebut, Kepala BNPB juga melihat kerusakan jembatan Gladak Perak di Desa Curah Kobokan yang rusak dan memutus jalur darat antara Lumajang menuju Malang akibat terdampak awan panas guguran Gunung Semeru.

Di samping itu, visual lain yang didapatkan dari pantauan udara adalah kerusakan permukiman warga yang berada di sepanjang bantaran daerah aliran lahar di Curah Kobokan. Selain itu, beberapa titik di sepanjang aliran lahar itu juga masih muncul kepulan asap dari material awan panas guguran.

Usai peninjauan yang dilakukan selama kurang lebih 15 menit, Kepala BNPB beserta rombongan kemudian mendarat di lapangan bola Kecamatan Pasirian dan disambut Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Berdasarkan data terkini yang dihimpun oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Minggu (5/12), pukul 17.30 WIB, jumlah korban meninggal dunia akibat letusan Gunung Semeru sebanyak 14 orang. BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Lumajang terkait pemutakhiran data dampak erupsi.

Hal ini disampaikan oleh Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan (Pusdatinkom) BNPB Abdul Muhari Ph.D dalam Konferensi Pers: Perkembangan Hari Kedua Pasca Erupsi Gunung Semeru di Graha BNPB, Jakarta, Minggu (5/12).

“Korban meninggal dunia teridentifikasi di dua kecamatan, yaitu 11 orang meninggal dunia di Kecamatan Pronojiwo, sedangkan 3 orang meninggal dunia di Kecamatan Candipuro,” jelasnya.

Berikut rincian korban meninggal yang ada di dua kecamatan, antara lain :

Kecamatan Pronojiwo = 6 orang

  1. Poniyem (50 tahun)
  2. Bawon Triono (33 tahun)
  3. Yatifa
  4. Luluk
  5. Edy
  6. Edy Pranowo

 

Kecamatan Candipuro = 5 orang

  1. Dafa (14 tahun)
  2. Siti (40 tahun)
  3. 3 korban lainnya masih dalam proses identifikasi

 

Terdapat satu korban meninggal atas nama Besut (50 tahun) di Desa Sumberwuluh. Korban lainnya masih dalam proses identifikasi.

Adapun perkembangan data penanganan korban luka berat sebanyak 35 orang meliputi :

  1. 8 orang di Rumah Sakit dr. Haryoto
  2. 16 orang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasirian
  3. 3 orang di Rumah Sakit Bhayangkara
  4. 8 orang di Puskesmas Penanggal

Untuk korban luka lainnya sejumlah 21 orang, sehingga total keseluruhan korban luka sebanyak 56 orang.Selain itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang juga melaporkan sebanyak 5.205 jiwa terdampak kejadian sebaran awan panas guguran yang terjadi pada Sabtu (4/12) lalu. Sampai saat ini BPBD setempat masih melakukan pendataan terkait jumlah korban terdampak dan perkembangan jumlah orang yang mengungsi menjadi 1.300 jiwa.

Merespons bencana erupsi Gunung Semeru, Bupati Kabupaten Lumajang menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru selama 30 hari terhitung mulai 4 Desember 2021 sampai dengan 3 Januari 2022 berdasarkan Surat Keputusan Nomor 188.45/525/427.12/2021.

Bupati Kabupaten Lumajang juga menetapkan Komando Tanggap Darurat Bencana Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru yang dipimpin oleh Komandan Distrik Militer 0821 Lumajang, bersama Komandan Bataliyon Infantri 527 sebagai Wakil Komandan I, Kepala Kepolisian Resor Lumajang sebagai Wakil Komandan II dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Lumajang sebagai sekretaris.[***]