Pingintau.id -Membaca tentang Krisis Iklim, bagaimana kondisi kita sekarang, hingga dampaknya yang akan datang bisa sangat membuat kita murung. Seolah tidak ada jalan keluar dari permasalahan yang sedang dihadapi bumi saat ini.
Tapi, ada kabar baik dari para peneliti iklim dunia.
Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim atau IPCC baru saja merilis laporan terbaru mereka tentang mitigasi di awal minggu ini. Laporan ini adalah lanjutan dari laporan Kelompok Kerja I yang dirilis Agustus 2021, dan laporan Kelompok Kerja II awal tahun ini. Greenpeace sudah merangkum laporan yang hampir 3000 halaman tersebut ke dalam 6 poin penting yang perlu kamu ketahui. |
Salah satu poin penting dalam laporan tersebut adalah bagaimana investasi dialihkan dari energi kotor ke solusi iklim, termasuk energi bersih dan terbarukan. Dalam waktu dekat, investasi tahunan untuk solusi-solusi iklim harus berlipat ganda untuk mampu mencapai target pengurangan emisi pada tahun 2030. Pendanaan yang ada sekarang dari berbagai sektor perlu meningkat 3-6 kali untuk bisa mencapai skenario pembatasan suhu di 2°C atau 1,5°C.
Kesenjangan investasi terbesar terjadi pada sektor pertanian, kehutanan, dan penggunaan lahan lainnya. Selain itu, kesenjangan pendanaan dan tantangan bagi negara berkembang yang menjadi lebih luas dibandingkan dengan negara maju. Padahal investasi dibutuhkan untuk adaptasi, mengurangi kehilangan dan kerusakan, infrastruktur, dan perlindungan sosial yang tanggap terhadap iklim. |
Langkah nyata yang bisa segera diupayakan untuk mitigasi krisis iklim saat ini adalah mendorong berkembangnya investasi berbasis ekonomi hijau. Karena kita hanya punya waktu 8 tahun lagi di dekade penentuan ini.
“Yang kita perlukan tidak hanya shifting, tapi apakah yang kita lakukan sudah memadai dan apakah akan tercapai tepat waktu,” ujar Tata Mutasya, Kepala Kampanye Iklim dan Energi Greenpeace Indonesia dalam webinar Kompas Talk bertajuk ‘Peluang Pendanaan dalam Investasi Ekonomi Hijau’.
Simak selengkapnya webinar tersebut di bawah ini. |
Di dunia yang kini sangat tergantung dengan bahan bakar fosil, desakan yang kuat dari masyarakat dibutuhkan untuk masa depan berkelanjutan. Setelah laporan demi laporan diluncurkan, ini saatnya pemerintah dan para pengambil kebijakan bersungguh-sungguh untuk menghindarkan kita dari dampak Krisis Iklim. Target Indonesia untuk mencapai net zero emisi karbon pada 2060 tidak cukup ambisius untuk itu.
Mengutip co-chair IPCC Kelompok Kerja III Jim Skea, saat ini kita sudah berada di momen sekarang atau tidak sama sekali untuk membatasi kenaikan suhu bumi di 1,5°C. “Tanpa pengurangan emisi segera dan mendalam di semua sektor, itu menjadi tidak mungkin.” Baca Ini :
Salam hijau damai, Greenpeace Indonesia |