Pingintau.id, Pengurus Pusat Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (PP KAMMI) menggelar aksi di Jl. Medan Merdeka Selatan (Jum’at, 9/9). Berdasarkan pantauan massa aksi melakukan longmarch dari Stasiun Gambir menuju Kawasan Patung Kuda.
Menariknya, massa aksi mengibarkan bendera kuning sebagai simbol matinya hati nurani pemerintah.
“Hari ini kita kembali turun ke jalan. Kita kibarkan bendera kuning sebagai simbol matinya hati nurani pemerintah saat ini”, teriak salah seorang orator dari atas mobil.
Zaky Ahmad Riva’i, Ketua Umum PP KAMMI, mengatakan sikap KAMMI menolak terhadap kenaikan harga BBM Bersubsidi.
“Mencermati kondisi bangsa kita saat ini. Kami menyatakan sikap penolakan terhadap kenaikan harga BBM subsidi. Kami juga mendesak pemerintah untuk mengendalikan harga bahan pokok. Harusnya pemerintah kembali mempertimbangkan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang seharusnya dalam situasi saat ini dapat dialihkan anggarannya untuk subsidi BBM”, kata zaky
Massa KAMMI melakukan aksi tolak kenaikan harga BBM bersubsidi di tengah guyuran hujan, di kawasan Patung Kuda Jakarta (Jum’at, 9/9).
Ketua Bidang Kebijakan Publik PP KAMMI, Amar Multazim, mengatakan keputusan menaikkan harga BBM bersubsidi hanya membuat rakyat semakin menderita.
“Keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi tidaklah tepat. Hanya membuat rakyat semakin menderita. Belum usai pemulihan ekonomi akibat covid-19. Kini rakyat kita harus dihadapkan dengan kenyataan kenaikan harga BBM yang disusul kenaikan harga bahan pokok lainnya”, ujar Amar.
Ketua Umum PP KAMMI, Zaky Ahmad Riva’i, dalam pernyataan sikap menyampaikan harusnya pemerintah dapat mempertimbangkan kembali PSN yang dapat dialihkan untuk subsidi BBM.
“Mencermati kondisi bangsa saat ini. Kami menyatakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM Bersubsidi. Kami juga mendesak pemerintah untuk mengendalikan harga bahan pokok. Harusnya pemerintah kembali mempertimbangkan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang seharusnya dalam situasi saat ini dapat dialihkan untuk subsidi BBM”, kata Zaky.[***]
mir