Pingintau.id, Jakarta – Seluruh pelajar di Indonesia menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas.
Pesan itu disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Menurutnya sebagai generasi muda penerus bangsa, pelajar berperan penting untuk mewujudkan penurunan tingkat kecelakaan lalu lintas yang mayoritasnya melibatkan usia pelajar (15-19 tahun).
“Dari jumlah kecelakaan lalu lintas, kebanyakan dialami kalangan pelajar atau remaja yang masih labil emosinya,” ujar Menhub saat menghadiri kegiatan “Pemilihan Pelajar Pelopor Keselamatan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tingkat Nasional Tahun 2022 yang diselenggarakan Ditjen Perhubungan Darat Kemenhub, Kamis (16/9).
Pada kegiatan bertema “Indonesia Future Transport” ini, Kemenhub memberikan penghargaan kepada sejumlah pelajar yang terpilih menjadi pelopor keselamatan berlalu lintas. Menhub meminta kepada para pelajar terpilih, untuk mengajak dan mengingatkan rekan-rekannya sesama pelajar, untuk menjaga keselamatan dalam berlalu lintas di jalan.
“Adik-adik yang terpilih menjadi pelopor ini sudah mengerti pentingnya keselamatan berlalu lintas. Jadi tolong untuk diingatkan juga teman-temannya,” ucap Menhub.
Lebih lanjut Menhub mengatakan, edukasi tentang keselamatan berlalu lintas sangat penting untuk dilakukan secara berkelanjutan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam berlalu lintas yang baik dan berkeselamatan.
“Di seluruh dunia setiap harinya ada korban kecelakaan lalu lintas yang jumlahnya banyak sekali. Kita menginginkan jumlahnya bisa berkurang atau bahkan tidak ada kecelakaan,” tuturnya.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno menjelaskan, kegiatan pemilihan pelajar pelopor ini dilakukan sebagai salah satu upaya mengurangi tingkat kecelakaan di jalan khususnya yang melibatkan usia pelajar/remaja.
Kegiatan ini berlangsung mulai 12 s.d 15 September 2022 dengan jumlah peserta sebanyak 37 siswa yang berasal dari 17 provinsi. Untuk menambah wawasan tentang keselamatan lalu lintas, para peserta diberikan pembekalan sejumlah materi yakni: motivasi dan pengembangan diri, manajemen kampanye keselamatan, sosialisasi sekolah Kemenhub, perilaku pelajar berkeselamatan jalan, public speaking, mechanic school, penangan korban kecelakaan lalin, dan narkoba dikalangan remaja.
Pada bulan September tahun 2020 Majelis Umum PBB telah mendeklarasikan Decade of Action (DoA) for Road Safety 2021-2030 yang bertujuan untuk mengurangi kematian dan cedera lalu lintas jalan setidaknya 50% (lima puluh persen) dari 2021 hingga 2023. Setiap negara anggota, termasuk Indonesia dituntut untuk meningkatkan upaya keselamatan yang dijalankan pada skala nasional, regional dan global.[***]