Sumsel Bakal Punya Perguruan Tinggi NU, Ini Asanya..

Pingintau.id – Gubernur Sumatera Selatan H. Herman Deru  yang  juga sebagai Mustasyar PBNU menghadiri acara forum silturahmi dan dialog dengan para peserta dari Pengurus Wilayah (PW)  dan Pengurus Cabang (PC) Nahdatul Ulama Se-Sumatera  dalam rangka  peringatan Harlah NU ke 99 yang dipusatkan di   di Gor Dempo Jakabaring Sport City Palembang, belum lama ini.

Dalam arahannya Herman Deru mengaku bersyukur karena kegiatan Silaturahmi antara PW maupun PC NU se-Sumatera dapat berlangsung di Palembang Sumatera Selatan, dan dia berharap melalui diskusi  tersebut,  PW dan PC NU se-Sumatera mampu melahirkan program yang nantinya akan berperan penting dalam membangun daerah maupun bangsa.

“Saya selaku Mustasyar, memandang bahwa Nahdlatul Ulama dalam melakukan keseimbangan kemajuan antara intelektualitas moralis dan profesinal religius sangat dibutuhkan dalam membangun daerah maupun bangsa,” kata Herman Deru.

Pemerintah Provinsi Sumsel lanjut dia, terus  akan   memberikan dukungan kepada seluruh ormas keagamaan yang ada di Sumsel termasuk NU. Karena lanjut dia Keseimbangan Antara Intelektualitas, Moralis dan Profesional Religius Kunci Dalam Membangun Bangsa

“Pemprov Sumsel tentunya akan senantiasa memberikan dukungan kepada setiap ormas beragama di Sumsel termasuk NU yang  mendirikan  Perguruang Tinggi NU dan Pondok Pesantren NU dalam rangka  mewujudkan  Sumsel religius,” tuturnya.

Herman Deru memberikan apresiasi pada forum silaturahmi yang mengambil tema perduli pada para petani sawit dan dia mengharapkan program yang diciptakan melalui diskusi ini nantinya akan bermanfaat bagi para petani sawit di setiap daerah.

“Sebagai tuan rumah, Saya dan jajaran Pemerintah Sumsel mengapresiasi  dengan adanya tema yang diambil pada forum diskusi malam ini, semoga nantinya ini dapat bermanfaat bagi PW dan PC NU, dan petani sawit di setia daerah,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mengatakan pertemuan tersebut   dilakukan untuk berdiskusi dan bertukar pendapat dari dengan para anggota perwakilan NU se-Sumatera.

“Apapun yang di rancang dan rencanakan dapat didiskusian sehingga nanti bisa kita wujudkan bersama dan penerapannya nanti akan mampu bermanfaat bagi masyarakat banyak dan mendapatkan banyak kebaikan baik untuk kita yang memberikan ilmu maupun yang mendapatan ilmunya,” kata KH. Yahya

Dia juga mengatakan tema yang diambil juga merupakan hasil diakusi dari semua jajaran NU, mengingat sebagian para anggotanya merupakan petani sawit maka sudah seharusnya NU  memberikan arahan hingga pelatihan bagi petani sawit yang merupakan anggota NU.

“Mudah-mudahan dialog malam ini mampu menampung masukan-masukan dari semuanya dan akan direncanakan kedepannya sesuai dengan harapan kita semua. Nantinya kita akan memberikan arahan, monitoring, dan pelatihan bagi para petani sawit yang dalam hal ini juga merupakan anggota NU,” tuturnya.

Dia juga mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada  Herman Deru beserta jajaran Pemprov Sumsel yang sudah bersedia menjadi tuan rumah pada pertemuan dan peringatan Haralah NU.

“Terimakasih pak Gubernur yang selalu mendukung setiap kegiatan NU baik itu dukungan moril maupun materil, Alhamdulillah sekali semoga kebaikan kita semua mendapatkan berkahnya,” pungkasnya.

Pada Forum Silturahmi tersebut PBNU mengambil tema Halaqah Lingkungan Hidup Temu UMKM dan Petani Sawit. Dialog melibatkan utusan  NU se-Sumatera diantaranya Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, Lampung, Kepulauan Riau, Bangka Belitung.

Para peserta juga melakukan diskusi tanya jawab serta berdialog secara internal kepada jajaran PWNU pusat guna membahas kerangka kerja yang akan dilakukan oleh masing-masing PCNU.

Turut hadir,  Ketua Umum PBNU KH. Yahya Staque, Rais AAM PBMU KH. Mifthacul Achyar, Ketua PWNU Sumsel KH. Amiruddin Nahrawi.[***]