Pingintau.id- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mendorong digitalisasi transaksi pada sektor parekraf termasuk sistem pembayaran tiket akomodasi pariwisata, manajemen parkir, dan pasar perdagangan.
Upaya itu diharapkan mampu membentuk ekosistem tatanan ekonomi baru sektor parekraf yang adil dan berkelanjutan sehingga mempercepat kebangkitan ekonomi.
Usai menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Kemenparekraf/Baparekraf dengan PT Mitra Kasih Perkasa (MKP) di Novotel Lombok Resort and Villas, Sabtu (19/3/2022), Sandiaga mengatakan dengan adanya digitalisasi ini diharapkan dapat membuka peluang usaha, memperluas lapangan kerja, dan membangkitkan perekonomian.
“Saya yakin dengan digitalisasi ini peluang itu terbuka. Jadi data sales-nya semakin terkelola dengan baik, yang akhirnya lapangan kerja akan terbuka,” kata Sandiaga.
Selain itu, dengan adanya digitalisasi ini dapat mempermudah target-target pelatihan yang nantinya dapat meningkatkan kualitas sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia. Menurutnya, pertukaran data dan informasi merupakan suatu dukungan untuk mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
Digitalisasi ini, lanjut Sandiaga, diharapkan tidak hanya dapat diimplementasikan pada pembelian tiket semata, namun juga dalam transaksi jual beli produk-produk ekonomi kreatif.
“Selain pelatihan, pendampingan, dan pemasaran juga akan terbantu sehingga bisa memberikan kemudahan perizinan dan tentunya pelaporan keuangan serta pembiayaan. Jadi menurut saya digitalisasi itu menjadi game changer dari pola pengembangan UMKM ke depan,” katanya.
MoU ini ditandatangani oleh Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Vinsensius Jemadu dan Direktur Utama PT MKP, Nicholas Anggada Perkasa. Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf/Baparekraf, Oneng Setya Harini; Kepala Biro Komunikasi Kemenparekraf/Baparekraf, I Gusti Ayu Dewi Hendriyani; Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif, Hariyanto; Direktur Hubungan Antarlembaga, Iman Santosa; Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat, Yusron Hadi; Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah, Lendek Jayadi.[***]