Pingintau.id -Pemerintah memastikan warga negara Indonesia mendapatkan haknya terhadap vaksinasi COVID-19 baik mereka yang tinggal di ibu kota, wilayah terpencil dan termasuk masyarakat adat.
Pasalnya, vaksin COVID-19 merupakan hal penting yang dilakukan dalam rangka mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok untuk dapat hidup berdampingan dengan virus Corona di masa pandemi.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi sadikin mengatakan hal ini sesuai dengan mandat Presiden Joko Widodo untuk mempercepat distribusi dan proses vaksinasi, khususnya ke wilayah yang aksesnya sulit.
“Mereka (masyarakat adat) memiliki hak yang sama untuk divaksinasi, tanpa merusak kain sosial mereka,” kata Menkes.
Atas mandat yang diberikan orang nomor satu di Indonesia ini, Kementerian Kesehatan pun memikirkan cara apa yang akan dilakukan untuk mempercepat tercapainya target vaksinasi.
Menkes mengungkapkan strategi sosial menjadi misi guna mencapai target vaksinasi yang berjumlah 208.265.720 sasaran ini.
Mengutip vaksin.kemkes.go.id, data tanggal 24 Oktober 2021 menyebutkan 54.35 persen dari jumlah sasaran telah melakukan vaksinasi tahap pertama atau 113.188.267 dan 32.67 persen atau sebanyak 68.047.535 telah rampung hingga dosis kedua.
Oleh sebab itu, pihaknya berterima kasih atas dukungan berbagai pihak dalam mempercepat laju vaksinasi COVID-19.
”Klub pecinta alam seperti Mandalawangi, Mapala UI, Wanadri sangat membantu untuk kita bisa melakukan vaksinasi ke daerah sulit,” ungkap Menkes.
Lebih lanjut, Menkes berujar bahwa vaksinasi COVID-19 adalah misi sosial dalam upaya kita bersama untuk mengurangi laju penularan sekaligus melindungi seluruh masyarakat Indonesia.
”Vaksinasi bukan untuk melindungi diri sendiri. Dengan vaksin, kita bisa lindungi keluarga, tetangga, dan seluruh masyarakat Indonesia,” ujarnya.
Data dari Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) mengungkap bahwa per tanggal 4 Oktober 2021, total vaksin yang telah diperoleh Indonesia sebanyak 280.527.920 dosis.
Jumlah tersebut terdiri dari 219.676.280 dosis vaksin Sinovac, 28.190.720 dosis vaksin AstraZeneca, 8.450.000 dosis vaksin Sinopharm, 8.000.160 dosis vaksin Moderna serta 15.710.760 dosis vaksin Pfizer.[***]