Pingintau.id,- Pemerintah Republik Indonesia bertemu dengan Kerajaan Kamboja guna memerangi kejahatan lintas negara.
Kerjasama bilateral itu dilakukan Duta Besar Indonesia untuk Kerajaan Kamboja, Dr. Santo Darmosumarto dan Wakil Perdana Menteri Sar Sokhalintas negara, selasa (14/5).
Dalam mengatasi kejahatan terorganisir lintas negara, khususnya perdagangan orang, kejahatan cyber, dan perdagangan narkoba, Duta Besar Darmosumarto mengapresiasi kerjasama di antara lembaga terkait di kedua negara, terutama Kepolisian Nasional Kamboja dan Departemen Umum Imigrasi.
Menurut data statistik dari otoritas Kamboja, diperkirakan terdapat sekitar 100 ribu warga negara Indonesia yang tinggal di Kamboja.
“Ini merupakan peningkatan dramatis, jika dibandingkan dengan sebelum Covid-19 hanya ada sekitar 2.000 orang Indonesia tinggal di Kamboja. Mereka bekerja di berbagai pekerjaan antara lain sebagai staf hotel, insinyur cyber hingga pemilik restoran,”katanya.
Indonesia juga siap untuk berbagi pengalaman dan keahliannya dalam mengatasi ancaman terorisme internasional.
Ada juga potensi untuk kerjasama konkret dalam memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan cyber, karena kedua negara bekerja sama untuk memastikan stabilitas dan perdamaian di wilayah.
Hal ini penting jika Asia Tenggara ingin tetap menjadi motor penggerak pembangunan ekonomi global.
Kedua negara berjuang untuk pembangunan dan kemakmuran, kerjasama antara Indonesia dan Kamboja sangat penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif untuk pembangunan.
Dengan bekerja sama, Indonesia dan Kamboja menegaskan komitmen bersama mereka untuk memerangi kejahatan lintas negara dan melindungi kepentingan kedua negara.
Sumber/foto : KBRI Phnom Penh