Pingintau.id – Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menyampaikan, memberikan bantuan sosial (bansos) berjumlah Rp1.972.800.000 kepada berbagai peserta yang berhak menerimanya
di Sentra Kreasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) Budi Luhur, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada Kamis (13/10/2022).
Rincian Rp624.000.000 untuk 260 orang PPKS NAPZA Narkotika, Psikotropika dan Bahan atau Zat adiktif (NAPZA)/HIV, Rp74.400.000 untuk 31 orang PPKS Rentan, Rp96.000.000 untuk 40 orang PPKS penyandang disabilitas; Rp1.072.800.000 untuk 447 orang PPKS lansia; dan Rp105.600.000 untuk 44 orang PPKS anak.
Bansos diberikan secara simbolis kepada perwakilan penerima, diantaranya Rahmat Rafli dari PPKS anak Kota Banjarmasin yang menerima bantuan sebesar Rp6.226.700; Turiah dari PPKS penyandang disabilitas Kota Banjarmasin yang menerima bantuan sebesar Rp4.209.400; Adellia dari PPKS penyandang disabilitas Kota Banjarmasin yang menerima bantuan sebesar Rp7.515.300; Melda Yanti dari PPKS penyandang disabilitas Kota Banjarmasin yang menerima bantuan sebesar Rp5.338.300; dan Khalilurrahman dari PPKS respon kasus (rentan) Kabupaten Banjar yang menerima bantuan sebesar Rp8.205.000.
Menurut Wapres, pemerintah terus berupaya untuk memberikan perlindungan terbaik kepada masyarakat. Dengan cara memberikan bansos secara tepat sasaran. Tujuannya, bantuan ini dapat memicu pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan hajat hidup orang banyak.
Bansos diberikan kepada para PPKS yang berada di bawah lingkup kerja Sentra Budi Luhur; diantaranya berupa uang tunai, perlengkapan sekolah, dan perlengkapan usaha kelontong serta usaha makanan ringan.
“Ini memang bagian daripada tanggung jawab pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial kepada mereka yang tergolong miskin dan juga pemerintah bertekad untuk selain memberikan bantuan bagi mereka yang bisa kita berdayakan. Kita juga akan berdayakan untuk menghilangkan dan mengurangi kemiskinan,” kata Wapres Maruf Amin ketika memberikan keterangan pers.
Kemudian, bansos yang diberikan kepada PPKS sudah tepat sesuai untuk mengantisipasi adanya dampak negatif dari kondisi ketidakpastian global kelak. Supaya dapat bertahan dalam setiap masalah yang melanda masyarakat tersebut pada beberapa waktu mendatang.
“Kita masih menghadapi dampak global yang akibatnya membawa pada krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan finansial berdampak juga pada harga-harga naik. Ini bisa juga mempengaruhi,” imbuhnya.
Sebagai informasi, Sentra Budi Luhur merupakan salah satu satuan kerja di bawah koordinasi Kementerian Sosial yang bertanggung jawab ke Direktorat Rehabilitasi Sosial. Sentra Budi Luhur melaksanakan program multi layanan yang salah satunya adalah rehabilitasi bagi PPKS.(***)