Bantuan kemanusiaan yang dilepas Presiden Joko Widodo tiba di Bandar Udara Adana Sakirpasa, Turkiye

Pingintau,id, ADANA – Bantuan kemanusiaan yang dilepas Presiden Joko Widodo tiba di Bandar Udara Adana Sakirpasa, Turkiye, Selasa malam (21/2). Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyerahkan bantuan tersebut kepada otoritas setempat.

Dukungan logistik ini diterima perwakilan Kementerian Luar Negeri Turkiye Murat Salim Esenli sesaat rombongan pejabat tinggi negara turun dari pesawat Garuda Indonesia. Setelah serah terima bantuan kemanusiaan, Muhadjir menyampaikan, Presiden Joko Widodo mengutusnya untuk mengunjungi dan membawa bantuan tahap ketiga kepada korban bencana gempa bumi di Turkiye.

“Pertama atas nama Pemerintah Republik Indonesia menyampaikan salam dari Bapak Joko Widodo dan ucapan duka yang mendalam beliau untuk Pemerintah dan seluruh rakyat Turkiye, khususnya mereka yang sedang mengalami musibah akibat gempa bumi yang terjadi pada beberapa hari yang lalu,” ujar Muhadjir yang didampingi Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, S.Sos.,M.M.

Muhadjir menambahkan Indonesia telah memberikan dukungan personel yang telah bekerja di Turkiye, baik tim search and rescue (SAR) untuk pencarian dan pertolongan  dan emergency medical team (EMT) untuk pelayanan medis maupun bantuan dalam bentuk lainnya.

“Kita juga berdoa mudah-mudahan seluruh rakyat dan Pemerintah Turkiye bisa segera bangkit kembali dan menjadi lebih kuat dari yang sebelumnya,” tambahnya.

Sementara itu, Murat Salim menyampaikan dukungan Pemerintah Indonesia ini merupakan bentuk solidaritas yang dapat dijadikan contoh untuk semua negara, untuk saling membantu. Ia sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas segara bantuan kemanusiaan yang diberikan untuk masyarakat Turki.

“Saya menyampaikan penghargaan yang begitu dalam dan terima kasih, demikian juga atas perhatian yang besar Presiden Indonesia kepada kami,” kata Murat Salim.

Bantuan seberat 70 ton yang diangkut dengan pesawat Garuda Indonesia Airbus 330 -300 terdiri dari makanan, non-makanan, vaksin tetanis dan serum anti tetanus.

Setelah serah terima bantuan secara simbolis, Menko PMK bersama rombongan bertemu dengan beberapa perwakilan WNI yang akan kembali dengan fasiltias dari Pemerintah Indonesia. Sebanyak 85 WNI akan kembali dengan pesawat Garuda Indonesia pada sorti kedua.

Sebelum meninggalkan Bandar Udara Adana, Menko PMK memimpin salat gaib untuk dua WNI yang meninggal dunia akibat bencana alam ini. Kedua jenazah dipulangkan ke Tanah Air bersama dengan 85 WNI.[***]