PIALA AFF 2020 : Adu Mental, Bikin Jantung Dag,Dig, Dug, Akhirnya Timnas Menanti Lawan di Final

Pingintau.id, Semi Final Piala AFF 2002 semalam, Sabtu [25/12/2021] antara Tim Nasional melawan Tim Singapura bikin jantung kedua sporter yang menyaksikan laga leg ke -2 tersebut dag, dig,dug, bagaimana tidak pertandingan cukup sengit memang cukup melelahkan.

Adu strategi, mental dipertontonkan, selama 90 menit lebih plus ditambah dengan babak tambahan waktu 2×15 menit. Meski pertandingan tersebut tidak berimbang, karena The Lions hanya menyisasakan 9 orang pemain, karena mendapat kartu merah, bahkan penjaga gawangnya dimenit-menit terakhir babak tambahan ke -2 pun mendapat kartu merah sehingga hanya 8 orang pemain.

Indonesia pun akhirnya menyudahkan pertandingan dengan skor 4-2.

Kemenangan itu membuat Skuad Garuda unggul agregat 5-3 atas The Lions.

Dalam laga tersebut, empat gol Timnas Indonesia dilesakkan oleh Ezra Walian (11′), Pratama Arhan (87′), bunuh diri Sahwal Anuar (91′), dan Egy Maulana Vikri (107′). Sedangkan dua gol Singapura dicetak oleh Song Ui-young (49′) dan Shahdan Sulaiman (74′).

Selain drama enam gol dari kedua tim, pertandingan ini juga diwarnai tiga kartu merah untuk para pemain Singapura. Ketiga pemain The Lions yang diusir wasit Qasim Matar Ali Al Hatmi antara lain Safuwan Baharudin (45′), Irfan Fandi (66′), kiper Hassan Sunny (118′).

Usai pertandingan, pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong mengapresiasi atas kerja keras dari para pemainnya. Ia mengakui pertandingan kali ini dipenuhi berbagai drama yang menguras tenaga dan emosi.

“Jujur kedua tim sangat bekerja keras, saya sudah bicara kepada pemain sebelum pertandingan bahwa tim Singapura kuat untuk set piece, kami bisa mendapatkan hasil yang baik jika hanya hati-hati,” kata Shin Tae-yong.

“Karena tidak fokus untuk set piece, jadi sampai bisa dikatakan ke neraka dan ke surga, bolak balik,” tambahnya.

Lebih lanjut, Shin menuturkan, para pemain timnas Indonesia perlu dimatangkan lagi untuk bisa terus berkembang. Sebab, ketika dalam tekanan, permainan Timnas Indonesia menjadi berantakan.

“Bagian itu harus diperbaiki khususnya para pemain masih muda untuk kontrol pertandingan sedikit berkurang jadi untuk kedepannya lebih menunjukkan lagi perkembangan,” ujar pelatih asal Korea Selatan tersebut.[***]

 

Sumber pssi