Wow, Kabarnya Harga Obat Covid-19 di Papua Tembus Rp25 Juta, TNI-Polri Buru Mafia Obat

 Pingintau.id – Polda Papua kini punya dua tugas besar. Selain memburu kelompok kriminal bersenjata (KKB) bersama TNI, mereka juga fokus membongkar mafia obat. Sebab, di masa pandemi ini, harga obat-obat terapi Covid-19 membubung tinggi.

Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19 yang dipimpin Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri dengan direktur rumah sakit se-Jayapura dan Keerom. Direktur Rumah Sakit Abepura dr Daisy Christina Urbinas menuturkan, RS yang dikelolanya saat ini mengalami kesulitan karena harga obat-obatan melonjak drastis. ’’Ada satu obat yang harga normalnya Rp 4 juta, sekarang jadi Rp 25 juta,” keluhnya.

Kenaikan harga yang tidak masuk akal itu sangat mencurigakan. Dia pun berharap Kapolda bisa mengungkap penyebab kenaikan tersebut. ”Apakah benar ada mafia atau ada sebab lain,” ujarnya dalam keterangan tertulis Polda Papua kemarin (22/7).

Terkait KKB, Polda Papua dan TNI yang tergabung dalam Satgas Gakkum Ops Nemangkawi berhasil menangkap Osimin Wenda alias Usimin Telenggen, anggota KKB yang berstatus narapidana di Lapas Abepura. Osimin yang sudah lima tahun masuk daftar pencarian orang (DPO) dibekuk di Kampung Wandigobak, Kabupaten Puncak Jaya, kemarin.

Direktur Reskrimum Polda Papua Kombespol Faisal Ramadhani menyatakan, Osimin kini diinterogasi di Mapolres Puncak Jaya. ’’Dia mendapat vonis seumur hidup tahun 2014, tapi kabur dari Lapas Abepura pada 2018,’’ terangnya mengutip Tribratanews.polri.go.id, Sabtu [24/7/2021].

Osimin yang punya nama lain Ustel Bin Laden diketahui sering memalak sopir truk yang melintas di jalan baru menuju Philia. Dia juga terlibat dalam penyerangan Polsek Pirime pada November 2012. Bukan cuma itu, Osimin terlibat dalam upaya penghadangan dan penembakan Kapolda Papua pada 2012. Saat itu Kapolda Papua dijabat Tito Karnavian (kini Mendagri). ’’Dia ditangkap Timsus Polda Papua pada 15 Juli 2013. Namun, yang bersangkutan kabur dari Lapas Abepura pada 8 Januari 2016,” jelasnya.

Selanjutnya, Osimin terlibat dalam penembakan tukang ojek bernama Yanmar di Kampung Popome, Kabupaten Puncak Jaya, pada 2018. Dia juga terlibat dalam kontak tembak dengan personel Satgas Nemangkawi di Kampung Popome pada 2018.[***]