Pingintau.id,- Bank Indonesia dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) meluncurkan tiga program unggulan guna memperkuat upaya pengendalian inflasi dan ketahanan pangan nasional, hal itu dilakukan guna menghadapi ramadhan 1444 H/2023/.Tiga program unggulan diluncurkan juga, guna memperkuat upaya pengendalian inflasi dan ketahanan pangan nasional.
Program tersebut dicanangkan melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Jawa Timur (17/3) yang mengangkat tema Sinergi & Inovasi untuk Ketahanan Pangan Nasional melalui Teknologi Pertanian dan Digitalisasi, sebagai rangkaian pembuka jelang GNPIP Regional Jawa pada akhir Maret 2023.
Inovasi pada tiga program unggulan GNPIP Jatim mengusung semangat kejayaan peradaban Majapahit yang diwujudkan melalui program Digitalisasi dan Inovasi Budidaya Pertanian (Digdaya), Amankan Distribusi Pangan Strategis (Amukti), dan Pembiayaan Inklusif Pelaku Usaha Pangan (Palapa).
Ketiga program GNPIP Jatim akan diimplementasikan dalam sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) – Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) – Tim Percepatan Pengembangan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan kolaborasi BUMN Pangan-BUMD-BUMDes, untuk membentuk ekosistem yang mendukung efisiensi tata niaga pangan strategis melalui digitalisasi rantai pasok pangan.
Deputi Gubernur Bank Indonesia, Juda Agung menekankan sejumlah tantangan dalam pengendalian inflasi 2023, khususnya yang berkaitan dengan perlunya peningkatan produktivitas, peningkatan efisiensi jalur distribusi pangan, serta pentingnya mewaspadai risiko cuaca buruk yang disebabkan oleh El Nino yang dapat berdampak pada musim kemarau berkepanjangan.
Beberapa program telah dilakukan bersama, yaitu: 2.638 titik operasi pasar murah, 65 Kerjasama Antar Daerah, 75 Program Subsidi Ongkos Angkut, 2,39 juta polybag bibit cabai, serta pemberian alsintan dan saprotan di 45 KPwDN Bank Indonesia.[***]