AICIS Miniatur Kajian Islam di Indonesia yang Terbuka & Moderat

Pingintau.id, Mataram – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan helat akademik Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) merupakan kajian Islam di Indonesia yang terbuka dan moderat.

Hal ini disampaikan Menag saat membuka gelaran AICIS ke 21 di kampus UIN Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Walaupun AICIS ini merupakan perhelatan internasional dalam bidang Studi Islam, namun para ilmuwan dan guru besar pemerhati Islam dari berbagai kalangan juga dihadirkan. Ini menandakan bahwa AICIS merupakan sebuah miniatur kajian Islam di Indonesia yang terbuka dan moderat,” ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas, di Mataram, Kamis (20/10/2022) malam.

AICIS ke-21 mengangkat tema: “Future Religion in G-20, Digital Transformation, Knowledge Management and Social Resilience,”. Helat ini berlangsung 20-22 Oktober 2022 di Mataram dan akan berlanjut di Bali pada 1-4 November 2022.

Menurut Menag kegiatan AICIS ini merupakan upaya bersama untuk terus mengembangkan kecintaan terhadap ilmu pengetahuan, menajamkan intelektualitas dan memberikan kontribusi yang nyata kepada bangsa, agama, dan kemanusiaan.

AICIS tahun ini melibatkan pembicara kunci dan pembicara undangan yang berasal dari manca negara, dan dari latar belakang agama yang berbeda pula. “Saya selaku pribadi, dan selaku Menteri Agama RI, sangat mendukung kegiatan AICIS ini, yang merupakan bentuk komitmen Kementerian Agama dalam memberikan penguatan kapasitas (capacity building) kepada para ilmuan dan dunia intelektual di kalangan Kementerian Agama RI khususnya dan di Indonesia pada umumnya,”  tutur Menag.

Dalam pembukaan AICIS ke-21 juga ditampilkan tarian tradisional Lombok dengan tema ‘Harmony in Diversity’ sebagai ungkapan rasa syukur atas kehadiran Menteri Agama dan para undangan serta ungkapan keberagaman agama, suku, dan bahasa di Indonesia. Tarian ini merupakan kolaborasi UIN Mataram dan Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Gde Pudja Mataram.

Pembukaan AICIS 2022 ditandai dengan  menghitung memukul gendang belik secara bersamaan oleh Menag, Gubernur NTb, Dirjen Pendis, Rektor UIN Mataram, dan Ketua AICIS. Hadir dalam pembukaan AICIS, Tuan Guru Lalu Turmudzi Badarudin, para rektor PTKN, Staf Khusus Menteri Agama dan sejumlah nara sumber, di antaranya Yenny Wahid dan James B Hoestery.[***]