Perbanyak Dokter Spesialis, Pemerintah Tingkatkan Penerima Beasiswa 2023

Pingintau.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Kementerian Keuangan terus berupaya meningkatkan jumlah penerima beasiswa pendidikan dokter spesialis pada 2023 mendatang untuk memperbanyak jumlah dokter spesialis. Tercatat sebanyak 2.500 beasiswa disiapkan untuk dokter spesialis, sub-spesialis, termasuk fellowship lulusan luar negeri.

Semula beasiswa diberikan pada 300 beasiswa kemudian menjadi 1.600 beasiswa. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan krisis dokter spesialis di Indonesia tidak cukup mampu untuk melayani kebutuhan layanan kesehatan seluruh masyarakat Indonesia.

“Maka dari itu kita butuh melakukan pembaharuan sistem untuk meningkatkan jumlah produksi serta upaya pemerataan dokter spesialis di seluruh kabupaten/kota di Indonesia,” kata Menkes Budi dalam Dialog Pertemuan Koordinasi dan Evaluasi Pendayagunaan Dokter Spesialis di Jakarta pada Selasa (13/12/2022).

Hal ini merupakan implementasi dari transformasi sistem kesehatan pilar kelima yakni transformasi Sumber Daya Manusia Kesehatan. Adanya beasiswa pendidikan ini dapat mempercepat pemenuhan jumlah tenaga kesehatan.

“Khususnya dokter spesialis yang nantinya dapat tersebar secara merata di seluruh pelosok Tanah Air. Semua ini kita upayakan agar masyarakat Indonesia mendapat layanan kesehatan yang lebih baik kedepannya,” kata Menkes Budi.

Berdasarkan data WHO, rasio kebutuhan dokter untuk warga negara Indonesia adalah 1:1000. Sedangkan rasio untuk negara maju ada di angka 3:1000 dokter, bahkan beberapa negara berupaya mencapai rasio sebanyak 5:1000 dokter.

Menkes Budi menjelaskan bahwa pembentukan konsep pendidikan dokter spesialis melalui hospital based dapat memungkinkan adanya sistem pembayaran gaji bagi peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) untuk mendukung upaya produksi dan pemerataan dokter spesialis.

“Objektifnya bukan untuk mengurangi produksi dalam sistem universitas melainkan untuk membuka peluang baru dan menambah jumlah produksinya melalui sistem pendidikan berbasis rumah sakit,” kata Menkes Budi.(***)

 

Respon (1)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *