Mari Puasa Syawal, Ternyata Puasa Syawal Banyak Manfaatnya

Pingintau.id – Usai pelaksanaan lebaran IdulFitri sekarang memasuki bulan Syawal 1444 H yang juga dianjurkan bagi umat Islam untuk berpuasa selama enam hari.

Ulama berpendapat mengerjakan puasa Syawal enam hari dianjurkan bagi umat Islam setelah hari raya Idul Fitri.

Dalam pelaksanaan Gerakan Subuh Mengaji yang diselenggarakan ‘Aisyiyah Jawa Barat beberapa waktu lalu, Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PW Jawa Timur Achmad Zuhdi memaparkan manfaat mengerjakan Puasa Syawal, di antaranya:

Pertama, mengerjakan puasa Syawal akan mendapat pahala seperti berpuasa selama satu tahun penuh. Nah kapan lagi dikerjakan hanya enam hari.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa menjalankan puasa Ramadhan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunnah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun.” (HR. Muslim).

Kedua, puasa Syawal merupakan penyempurna dari ibadah puasa selama sebulan Ramadan.

Umar bin Abdul Aziz pernah berkata: “Barangsiapa tidak mendapatkan atau tidak sanggup bersedekah, yaitu mengeluarkan zakat fitri di akhir Ramadan itu, maka pada bulan Syawal, berpuasalah” (Ibn Rajab).

Ketiga, puasa Syawal sebagai tanda diterimanya ibadah puasa Ramadan.

Allah berfirman dalam QS. Maryam ayat 76: “Allah akan menambahkan lagi kepada orang-orang yang telah mendapatkan petunjuk dengan petunjuk yang lain lagi.” Hal ini diperkuat oleh perkataan Ulama Salaf: “Sesungguhnya di antara pahala amal kebajikan itu adalah melakukan kebajikan lagi setelah itu.” (Ibn Taimiyah).

Keempat, puasa Syawal merupakan tanda syukur atas nikmat yang telah diterima.

Nabi Saw bersabda: “Wahai Aisyah, apakah aku tidak boleh menunjukkan sebagai hamba yang bersyukur kepada Allah atas anugerah yang begitu banyak dilimpahkan kepada saya.” (HR. Muslim).

Kelima, puasa Syawal ialah tanda ingin istikamah dalam beribadah puasa.

Allah ternyata lebih menyukai amalan kecil namun dilakukan dengan rutin atau dilakukan secara kontinyu. Seperti telah dijelaskan dalam sebuah hadis Nabi Saw: “Amalan yang paling dicintai Allah adalah amalan yang rutin dilakukan meskipun sedikit”. (HR. Bukhari dan Muslim).

“Kita boleh mengerjakan puasa Syawal ini dengan cara tidak berurutan, yang penting enam hari di bulan Syawal. Demikian yang bisa disajikan, intinya mari kita kerjakan puasa sunah ini sesuai dengan kemampuan kita masing-masing, mumpung masih ada waktunya,” kata Achmad Zuhdi.Muhammdiyah (***)