Pingintau.id – Kebutuhan air setiap orang berbeda, tergantung pada kesehatan tubuh, aktivitas yang dilakukan, dan lingkungan tempat tinggal. Oleh karena itu minumlah air putih sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan.
Memang mengetahui seberapa banyak cairan tubuh yang diperlukan dapat membantu memperkirakan banyak air yang diminum setiap hari.
Apa Manfaat Air untuk Kesehatan?
Sebelum mengetahui dampak terlalu banyak minum air putih, sebaiknya kamu ketahui dulu manfaatnya. Air adalah komponen kimia utama tubuh dan membentuk 50-70 persen dari total berat badan seseorang. Dengan kata lain, tubuh membutuhkan air untuk bertahan hidup.
Setiap sel, jaringan, dan organ dalam tubuh membutuhkan air agar dapat bekerja dengan baik. Gunanya meliputi:
Menghilangkan limbah melalui buang air kecil, keringat, dan BAB.
Menjaga suhu tubuh tetap normal.
Melumasi bantalan sendi.
Melindungi jaringan dalam tubuh.
Kekurangan air dapat menyebabkan dehidrasi, yaitu kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak memiliki kadar air yang cukup untuk menjalankan fungsi normal. Jika dibiarkan, dehidrasi dapat menguras energi dan membuat seseorang menjadi cepat lelah.
Berapa Banyak Air yang Dibutuhkan?
Setiap hari tubuh kehilangan air melalui napas, keringat, urine, dan buang air besar. Agar tubuh dapat berfungsi dengan baik, kamu harus tetap menjaga kadar normal air dengan mengonsumsi minuman dan makanan yang mengandung air. Lantas, berapa banyak air yang dibutuhkan oleh tubuh?
Menurut The National Academies of Sciences, Engineering, and Medicine A.S, tubuh membutuhkan asupan cairan sebanyak:
Sekitar 15,5 cangkir (3,7 liter) air per hari untuk pria.
Sekitar 11,5 cangkir (2,7 liter) air per hari untuk wanita.
Rekomendasi ini mencakup cairan dari air, minuman, dan makanan yang dikonsumsi. Namun, hanya sekitar 20 persen asupan cairan harian yang berasal dari makanan. Sisanya diperoleh dari minuman.
Dampak Terlalu Banyak Minum Air Putih
Terlalu banyak minum air membuat risiko keracunan atau gangguan fungsi otak semakin tinggi. Sel-sel otak akan membengkak dan menyebabkan tekanan di dalam otak. Gejalanya meliputi kebingungan, kantuk, dan sakit kepala. Jika tekanannya meningkat, seseorang berisiko terkena hipertensi atau penurunan detak jantung.
Ketika terlalu banyak minum air putih, kadar natrium dalam tubuh akan terpengaruh. Padahal, natrium adalah elemen penting yang membantu menjaga keseimbangan cairan yang masuk dan keluar sel. Hal tersebut menyebabkan kondisi yang disebut hiponatremia.
Ketika kadarnya turun karena jumlah air yang terlalu tinggi, cairan akan masuk ke dalam sel. Cairan kemudian memicu pembengkakan sel, sehingga pengidapnya berisiko mengalami kejang, koma, bahkan sekarat. Lantas, apa saja gejala yang muncul akibat dampak terlalu banyak minum air putih?
Perubahan warna urine. Urine yang sehat akan berwarna kuning cerah. Jika urine berubah warna menjadi bening atau jernih, itu tanda jika kamu terlalu banyak minum air.
Sering ke toilet. Sering berkemih menjadi tanda jika kamu terlalu banyak minum air. Rata-rata orang hanya buang air kecil sebanyak 6-8 kali sehari.
Kelelahan atau kelemahan. Minum terlalu banyak air menyebabkan ginjal bekerja terlalu keras untuk membuang kelebihan cairan.
Mual atau muntah. Kondisi ini terjadi akibat ginjal tidak dapat mengeluarkan kelebihan cairan dalam tubuh. Selain mual dan muntah, pengidap bisa saja mengalami diare.
Otot lemah yang mudah kram. Ketika kadar elektrolit turun akibat terlalu banyak minum air, keseimbangan tubuh akan menurun. Rendahnya kadar elektrolit dalam tubuh menyebabkan kejang otot dan kram.
Itulah dampak terlalu banyak minum air putih dan gejala yang muncul pada pengidapnya. Jika ada yang ingin kamu tanyakan terkait dengan masalah kesehatan, silahkan tanya dengan dokter di Halodoc.Halodoc (***)