Pingintau.id – Komisi VIII Bidang Keagamaan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) mengapresiasi program Sertifikasi Halal Gratis (Sehati) yang dilaksanakan Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama (Kemenag) karena itu sangat membantu pengusaha dalam memproduksi dengan kualitas yang bermutu serta halal.
Apresiasi tersebut disampaikan Ketua Komisi VIII DPR RI Ashabul Kahfi dalam Workshop Sihalal di Asrama Haji Makassar, Sulawesi Selatan.
Ia juga mendukung program BPJPH yang telah memberikan kemudahan bagi pelaku UMK untuk bersertifikat halal sebagaimana amanat Undang-undang.
“UMK perlu kita support. Karena ternyata hampir tiga tahun negara kita terpapar pandemi corona ternyata yang mensupport kita adalah UMK,” kata Ashabul Kahfi, dilansir kantor Kemena, Swnin (3/10/2022).
Adanya bantuan bagi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) dari pemerintah, lanjut Ashabul, tujuannya untuk membantu UMKM. Salah satunya, agar produk Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) terjamin kehalalannya dan terjamin higienitasnya.
Karenanya, Ashabul Kahfi pun mendorong pelaku usaha untuk segera mengikuti program Sehati.
“Sumber kekayaan alam kita begitu banyak. Ada banyak potensi produk kita. Tapi bagaimana produk dapat masuk pasar internasional dan diakui kualitasnya. Jadi perlu ada kerja sama ke depan sehingga potensi-potensi itu bisa kita olah dan kita ekspor,” lanjutnya.
Senada dengan Ashabul Kahfi, Kepala BPJPH Aqil Irham juga mendorong pelaku usaha untuk segera mendaftarkan produknya pada program Sehati. “Bila perlu, di akhir kegiatan ini langsung mendaftar secara online dan nantinya difasilitasi oleh pendamping, dan hasilnya Bapak Ibu nanti bisa ikut (program Sehati) dan mendapatkan sertifikat halal,” tutur Aqil.
Lebih lanjut, Aqil Irham menyatakan bahwa urgensitas sertifikasi halal dari waktu ke waktu juga semakin diakui di dunia. Hal itu dibuktikan oleh makin meluasnya perkembangan industri halal dunia. Tidak hanya di negara-negara berpenduduk muslim saja, namun juga meluas secara global termasuk di negara-negara dengan penduduk mayoritas non-muslim.
Workshop Sihalal tersebut diikuti oleh 100 peserta yang terdiri dari pelaku usaha, auditor halal, penyelia halal dan masyarakat. Turut hadir Kepala Kanwil Kemenag Makassar Khaeroni, dan Kepala UPT Asrama Haji Makassar Zulkifli Hijaz.
(***)