Riuh Pikuk Remaja Kampungku Sambut HUT RI ke-78 [Kompak Bangun Silahturahmi dengan Berbagai Lomba]

Pingintau.id, – CUACA sangat cerah di Kamis pukul 10.00 pagi, terlihat sekelompok remaja Perum Pesona Harapan Jaya Tahap I, Kalidoni Palembang berkumpul di halaman rumah Blok C-1. Mereka menyiapkan berbagai peralatan, dari tape, salon pengeras suara. Alunan musik pun mulai terdengar di halaman rumah itu mengiringi perlombaan.

Kursi plastik mulai tersusun di bawah tenda depan halaman rumah. Spanduk, bendera kecil merah putih menghiasi tenda dan sebagian berkibar ditiang-tiang pinggir jalan utama tahap I. Sepanjang jalan memang sejak beberapa hari kemarin sudah ramai dihiasi umbul-umbul dan bendera merah putih bendera merah.

Meski panas menyengat di siang itu, namun angin terus bertiup dari hutan samping jalan menyejukan suasana. Semangat sekelompok remaja, dalam memimpin perlombaan merayaan HUT RI ke 78 makin terlihat. Kekompakan mereka bersama-sama memandu permainan untuk balita di Perum tersebut.

Suasana yang meriah, riang, dan penuh semangat menghiasi dalam sebuah kerumunan atau perayaan di mana orang-orang berbicara, tertawa, dan berinteraksi dengan antusiasme. Bahkan di waktu rilek, mereka bernyanyi bersama mengikuti lirik lagu yang keluar dari tape salon. Silahturahmi mereka di HUT RI ke -78 menjadi makna tersendiri.

Riuh pikuk semakin meningkat seiring berjalannya waktu. Anak-anak berlarian dengan riang di sekitar panggung, bermain dan tertawa dengan semangat. Mereka mengenakan topi dan baju bergambar pahlawan nasional, menunjukkan rasa hormat dan penghargaan terhadap masa lalu yang berjuang demi kemerdekaan. Lagu “Wonderwall” dari  musik rock asal Britania Raya, Oasis yang diputar remaja menambah ceria suasana panas yang terik. Bahkan lagu melayu pun menjadi tambah akrab dan kompak antara remaja laki-laki dan perempuan dalam memimpin perlombaan.

Tenda utama depan rumahku menjadi pusat perhatian, di atasnya terdapat barisan pemain musik tradisional. Lagu-lagu nasional dan patriotik juga mengalun, menyentuh hati setiap pendengar. Suara para penyanyi dari remaja itu membawa lirik-lirik yang penuh makna, menginspirasi semua yang hadir.

“Payo ibu-ibu kumpulah, Kito Lomba, “ teriak Ari Ketua Remaja di Perum Pesona Harapan Jaya dengan penuh semangat.

Permainan dan lomba-lomba tradisional mulai bermain lagi,  di sudut-sudut lapangan menjadi sumber tawa dan keceriaan. Lomba makan kerupuk, balap karung menggunakan helm yang diikuti anak-anak membuat suasana semakin ramai memicu semangat persaingan yang sehat di antara para peserta. Bahkan disiang hari dilanjutkan lomba untuk “emak-emak” dan muda mudi kampung.

Teriakan riuh dan tawa meledak saat seseorang berhasil menggigit kerupuk dan memasuki topi dari wadah plastik membuat geli para emak-emak yang menonton.

Kegiatan perayaan HUT RI ke -78  menjadi momen berharga di mana semangat gotong royong dan persatuan benar-benar terasa.

Pada akhirnya, perayaan HUT RI ke-78 ini meninggalkan kesan mendalam. Riuk pikuk suara, semangat kebersamaan, dan rasa bangga menjadi bagian dari bangsa ini membangun suasana yang tak terlupakan.

Perayaan HUT RI yang ke-78 di kampungku menjadi semangat nasionalisme dan kebanggaan sebagai sebuah negara merdeka dapat diungkapkan melalui berbagai acara dan kegiatan.

Tepat pada tanggal 17 Agustus ini, semangat kemerdekaan memenuhi udara di kampung ku dengan berbagai lomba untuk menghilangkan stress saat bekerja kemarin.

Hari Ulang Tahun Republik Indonesia yang ke-78 dengan penuh suka cita dan semangat persatuan. “HUT RI ke-78: Bersatu Kita Maju.”

Perayaan HUT RI ke-78 di kampung ini bukan hanya sebuah peringatan, tetapi juga sebuah ungkapan rasa cinta dan bangga menjadi bagian dari bangsa Indonesia.

Melalui berbagai permainan lomba dan acara, semangat kebersamaan, persatuan, dan kebanggaan atas kemerdekaan begitu terasa, mengingatkan kita akan arti pentingnya hari bersejarah ini dalam perjalanan bangsa.

Pada perayaan HUT RI yang ke-78, kisah anak-anak yang meriahkan acara tersebut menjadi sebuah gambaran riang dan penuh semangat dalam menyambut hari bersejarah tersebut.

Perayaan HUT RI ke-78 di kampungku ini tak hanya mengenang sejarah, tetapi juga mewujudkan semangat persatuan dan kebersamaan di kalangan anak-anak dan remaja, karena di momen ini merekabisa bercanda gurau, dan mengenal satu sama lainnya.

Melalui permainan, lomba, dan partisipasi aktif mereka, anak-anak ini tidak hanya merayakan hari besar negara, tetapi juga menghormati nilai-nilai penting yang telah ditanamkan oleh para pendahulu mereka. Selamat Merayakan HUT RI ke-78, Semoga tetap ber aklaq dan bersatu serta saling menghargai.[***]