Pingintau.id, Palembang : Malam mulai larut, di luar mulai terdengar suara rintik hujan gerimis, tepat jarum jam menunjuk angka 22.40 WIB, aku mulai bersiap tidur dikamar dan mematikan lampu, maklum biasa tidur pulas jika dengan suasana gelap.
Ketika mata mulai sayup dan hening menandakan ngantuk, eh.. ditelingaku melintas seekor nyamuk dalam suasana gelap, nyamuk gak bisa kelihatan dengan kasat mata, selain kecil memang suasana kamarku sudah gelap.
“Nging”.., “zzzz”…”bzzz” , suara itu terdengar jelas dan menganggu saat kuhendak tidur. Aku pun mulai tidak nyaman dan menghidupkan lagi lampu kamar dengan mencari alat listrik penangkap nyamuk [raket nyamuk], akhirnya tak lama seekor nyamuk yang menggangu tidur ku kena setrum dengan raket nyamuk, hingga gosong. Aku pun mulai nyaman untuk kembali melanjutkan tidur.
Kisah nyamuk itu memang tragis, maklum memang nyamuk suka menghisap darah manusia, tapi itu adalah bagian dari siklus kehidupan alam dan memiliki peran penting dalam ekosistem kita.
Cerita ini pun mungkin sudah umum dan tak aneh lagi di seluruh dunia. Tapi ada baiknya mengenal dan memahami kenapa nyamuk suka darah, suara nya nging..zzzz, bzzz !
Nyamuk terutama yang betina membutuhkan darah manusia sebagai sumber protein yang diperlukan untuk memproduksi telur. Mereka juga menggunakan darah manusia sebagai sumber energi untuk bertahan hidup.
Nyamuk memiliki indra khusus yang membantu mereka menemukan mangsa, termasuk indera penghidu yang peka terhadap bau karbondioksida yang dihasilkan oleh manusia saat bernapas.
Mereka juga merespons panas tubuh dan bau kimia lainnya yang dilepaskan oleh tubuh manusia. Setelah mendeteksi jejak bau tersebut, nyamuk akan terbang mendekati manusia dan mencari lokasi yang tepat untuk menggigit.
Nyamuk menggunakan probosisnya yang panjang dan ramping untuk menusuk kulit manusia. Mereka juga mengeluarkan air liur yang mengandung antikoagulan, sehingga darah tetap mengalir selama mereka mengisap. Beberapa orang merasa gigitan nyamuk hampir tidak terasa, sedangkan yang lain dapat mengalami gatal, kemerahan, atau bahkan reaksi alergi.
Selain mengganggu kenyamanan manusia dengan gigitannya, nyamuk juga merupakan vektor penularan penyakit yang serius. Beberapa penyakit yang ditularkan oleh nyamuk meliputi malaria, demam kuning, demam berdarah, Zika, dan chikungunya.
Oleh karena itu, penting untuk mengambil langkah-langkah pencegahan seperti menggunakan kelambu, menggunakan pengusir nyamuk, atau menggunakan lotion anti-nyamuk untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk.
Meskipun nyamuk sering dianggap sebagai hama, mereka juga memiliki peran penting dalam ekosistem. Nyamuk merupakan sumber makanan bagi banyak hewan, seperti burung, ikan, dan kecoa. Mereka juga berperan dalam penyerbukan beberapa tanaman.
Suara nyamuk
Sementara terkait suara nyamuk sering dijelaskan sebagai bunyi yang bergetar dan berdengung. Bunyi tersebut seringkali terdengar seperti “zzzz” atau “bzzz”. Suara ini dihasilkan oleh sayap nyamuk yang bergerak dengan cepat saat terbang.
Nyamuk jantan dan betina menghasilkan suara yang sedikit berbeda. Nyamuk jantan biasanya menghasilkan suara yang lebih keras dan lebih berirama. Suara mereka sering disebut sebagai “bersenandung” atau “menganyam”. Hal ini digunakan oleh nyamuk jantan untuk menarik perhatian nyamuk betina saat mencari pasangan untuk kawin.
Nyamuk betina, yang merupakan nyamuk yang menggigit manusia, menghasilkan suara yang lebih lembut dan tidak berirama. Suara ini dihasilkan oleh gerakan sayap mereka yang bergetar dengan cepat saat mereka terbang mendekati mangsa mereka.
Suara nyamuk seringkali dianggap mengganggu dan dapat mengacaukan ketenangan di malam hari ketika kita sedang beristirahat. Meskipun terdengar kecil, suara nyamuk dapat menjadi sangat mengganggu, terutama ketika kita berada dalam keadaan yang sunyi.
Tetapi penting untuk dicatat bahwa tidak semua nyamuk menghasilkan suara yang terdengar oleh manusia. Ada beberapa spesies nyamuk yang menghasilkan suara yang sangat lemah atau bahkan tidak menghasilkan suara sama sekali.
Dalam beberapa kasus, suara nyamuk yang terdengar dapat memberikan petunjuk keberadaan nyamuk di sekitar kita. Kita dapat menggunakan suara tersebut sebagai tanda untuk mengambil tindakan pencegahan, seperti menggunakan kelambu atau pengusir nyamuk, untuk melindungi diri kita dari gigitan nyamuk yang mengganggu.
Ada berbagai jenis nyamuk di dunia, seperti :
Nyamuk Anopheles: Nyamuk ini adalah vektor penyakit malaria yang ditularkan kepada manusia melalui gigitan betina yang terinfeksi. Malaria merupakan penyakit yang menular dan dapat berakibat fatal jika tidak diobati dengan baik.
Nyamuk Aedes: Nyamuk Aedes adalah vektor bagi beberapa penyakit yang berbahaya bagi manusia, termasuk demam berdarah (dengue), demam kuning, chikungunya, dan Zika. Nyamuk betina Aedes menggigit pada siang hari.
Nyamuk Culex: Nyamuk Culex juga dapat menjadi vektor penyakit, termasuk demam alami dan ensefalitis Jepang. Nyamuk ini cenderung menggigit pada malam hari.
Nyamuk Mansonia: Nyamuk Mansonia ditemukan di daerah tropis dan dapat menjadi vektor bagi beberapa penyakit, termasuk filariasis (penyakit kaki gajah) dan virus Rift Valley.
Nyamuk Anopheles Maculatus: Ini adalah salah satu spesies nyamuk Anopheles yang bisa menjadi vektor penyakit malaria di Asia Tenggara, terutama di daerah pegunungan.
Setiap jenis nyamuk memiliki perilaku dan habitat yang berbeda, serta kemampuan tertentu untuk menularkan penyakit.[***]