Pingintau.id, KUALA LUMPUR, MALAYSIA – Peristiwa tahun 2022 mengguncang dunia dan pasar keuangan. Meningkatnya ketegangan geopolitik dan inflasi yang mencapai rekor tertinggi di sebagian besar negara industri memiliki dampak yang menentukan pada pasar, yang mengarah ke kenaikan suku bunga yang belum pernah terjadi sebelumnya, krisis energi, serta perubahan besar dalam arus perdagangan global. OctaFX meminta para pakar keuangannya untuk memberikan perkiraan mereka untuk tahun mendatang, tetapi pertama-tama — apa pendapat mereka tentang keadaan ekonomi dunia saat ini?
Apa yang terjadi di pasar saat ini?
Salah satu pakar OctaFX, Saeed Ahmed Shaikh, membagikan pandangannya tentang situasi ekonomi saat ini:
‘Ekonomi global tampaknya berada di taman resesi. S&P 500, DJI 30, dan beberapa bursa Eropa menunjukkan bahwa pertanda resesi membayangi di depan mata. Dengan indeks-indeks utama di area overbought, ekonomi dunia menderita tekanan inflasi dan dolar AS mengalami kenaikan yang kuat, Mungkin sudah waktunya untuk bersiap-siap menghadapi tren turun di tahun depan.’
Ambrose Ebuka, seorang pakar keuangan dan pembawa acara webinar pendidikan dari Nigeria, setuju dengan Saeed Ahmed Shaikh:
‘Karena tingkat inflasi yang memecahkan rekor (lebih tinggi dari yang terlihat dalam beberapa dekade), biaya hidup yang tinggi di beberapa wilayah, konflik Rusia-Ukraina, dan pandemi COVID-19, bisa dibilang tahun 2022 merupakan tahun yang sangat sulit bagi ekonomi global. Perlambatan saat ini merupakan tantangan bagi banyak negara berkembang serta ekonomi berkembang yang bergantung pada keuangan luar negeri, ekspor barang, atau impor makanan dan energi.’
Untuk Anda yang mencari rincian yang lebih bernuansa tentang hasil ekonomi tahun ini dan perkiraan untuk tahun 2023, webinar Vito Henjoto pada tanggal 17 Januari 2022 mungkin dapat membantu. Vito adalah seorang trader profesional, mentor, dan ahli strategi teknikal dengan pengalaman lebih dari delapan belas tahun di pasar keuangan.
Kemungkinan resesi global pada tahun 2023
Salah satu kekhawatiran utama untuk tahun 2022 adalah resesi global yang tampaknya semakin mendekat. Paul Joseph Mendoza, seorang trader dan coach dari Filipina, percaya bahwa resesi adalah kemungkinan nyata dalam kondisi saat ini:
‘Karena efek lanjutan COVID (terutama di Tiongkok), perang antara Rusia dan Ukraina, dan bank-bank sentral di seluruh dunia secara bersamaan menaikkan suku bunga sebagai respons terhadap inflasi, dunia mungkin akan menuju resesi global pada tahun 2023.’
Saeed Ahmed Shaikh memiliki pendapat serupa, dengan menyatakan:
‘Pendapat saya adalah resesi yang tidak dapat dihindari karena adanya beberapa faktor penting. Dahulu ekonomi mengikuti kurva Phillips, yang menyatakan bahwa inflasi akan dikompensasi dengan tingkat lapangan kerja yang tinggi. Namun, kali ini, sepertinya ceritanya akan berbeda. Lingkungan inflasi secara paradoks dipenuhi oleh reaksi. Kombinasi keduanya dapat berakibat fatal bagi perekonomian. Oleh karena itu, prediksi resesi tampaknya cukup masuk akal.’
Masa depan pasar mata uang kripto
Sebelum kejatuhan FTX pun tren pasar kripto sudah menurun, dengan Bitcoin beberapa kali turun hingga lebih dari 70% sejak Desember 2021. Ketika FTX jatuh, lebih dari satu juta orang kehilangan uang, dan imbasnya sangat drastis di seluruh pasar. Mengomentari hal tersebut, Saeed Ahmed Shaikh mengatakan:
‘Sejauh ini saya berani mengeklaim bahwa kejatuhan FTX adalah kesempatan bagi para trader untuk melihat sisi lain dan menjual token FT saat berita kejatuhan itu tersiar. Trader yang cerdas tidak akan melewatkan peristiwa global apa pun. Ingat, karier kita ini bebas resesi. Kita membeli pada saat tertahan dan menjual pada saat penurunan.’
Berbicara tentang mata uang kripto secara umum, Gero Azul, trader purna waktu asal Malaysia dengan pengalaman lebih dari empat belas tahun, menyebutkan bahwa:
‘Saya rasa kripto tidak akan pernah menggantikan aset fisik yang kita miliki sekarang. Crypto ini adalah kesempatan baru, yang saya yakin akan terus relevan bagi banyak investor.’
Aset yang perlu diperhatikan oleh investor pada Q1 tahun 2023
Ambrose Ebuka menyebutkan beberapa aset yang akan diikutinya pada awal tahun 2023:
‘Beberapa bulan ke depan, saya akan memperhatikan pasangan utama USD, EUR, dan emas. FED telah mempertahankan kenaikan suku bunga berkelanjutan pada tahun 2023. Namun, saya mengharapkan pembalikan tren naik pada indeks dolar AS karena prakiraan tingkat reaksi tetap tinggi, dan resesi masih ada. Kita bisa melihat transisi dari upaya menahan inflasi menjadi resesi.’
‘Ekonomi Nigeria diproyeksikan tumbuh rata-rata 3% pada tahun 2023–2024. Namun, penurunan produksi minyak, perkiraan kenaikan inflasi, serta berlanjutnya tekanan fiskal dan utang merupakan risiko kemorosotan. Pengeluaran anggaran tahun 2023 sebesar 20,51 triliun naira ($43,7 miliar) adalah pengeluaran tertinggi, dan lebih dari 40% anggaran tersebut diperkirakan dibiayai oleh utang baru. Pemilihan Presiden dan Gubernur pada tahun 2023 cukup kontroversial dan dapat menimbulkan kebijakan ekonomi.’
Saeed Ahmed Shaikh mempertimbangkan yen Jepang dengan perspektif menarik:
‘Jika harus memilih satu mata uang, saya melihat bahwa yen Jepang akhirnya akan memberikan tantangan terhadap USD dalam pengumuman bulan Desember oleh BOJ. Setelah mengalami tren turun yang berkepanjangan, sepertinya yen akhirnya bangkit dan melawan dolar. Mata uang ini sepertinya menjadi andalan bagi trader mata uang tunggal pada tahun 2023.’
Hal-hal yang perlu diperhatikan trader pada tahun 2023
Meskipun para ahli memprediksi tahun 2023 akan penuh dengan peristiwa yang sangat memengaruhi pasar, Gero Azrul menyarankan trader untuk fokus pada teknik manajemen risiko dan mengembangkan pola pikir yang tepat untuk trading di lingkungan dengan volatilitas tinggi. Meski demikian, Saeed Ahmed Shaikh mengimbau trader untuk mempertimbangkan aspek positif dari volatilitas tinggi:
‘Fakta sederhana yang perlu diingat oleh trader adalah bahwa volatilitas itu teman. Makin volatil kondisi pasar, makin banyak kesempatan trading. Ketika terjadi badai di pasar, waktunya memasang posisi short. Jika banteng sedang melaju, waktunya untuk membeli. Trader tidak perlu menakutkan resesi. Terkadang, resesi dapat menjadi teman baik.’
Tagar: #OctaFX
Tentang OctaFX
OctaFX adalah broker global yang menyediakan layanan trading online di seluruh dunia sejak tahun 2011. Perusahaan ini menawarkan akses bebas komisi ke pasar keuangan dan berbagai layanan yang telah digunakan oleh klien dari 150 negara dan memiliki lebih dari 12 juta akun trading. Webinar edukasi, artikel, dan alat analisis gratis yang mereka sediakan membantu klien mencapai tujuan investasi.
Perusahaan ini terlibat dalam inisiatif jaringan amal dan kemanusiaan yang komprehensif, termasuk peningkatan infrastruktur pendidikan dan proyek tanggap darurat yang membantu masyarakat lokal dan usaha kecil hingga menengah.
Di samping itu, OctaFX juga telah memenangkan lebih dari 50 penghargaan sejak pencapaiannya, termasuk penghargaan ‘Broker ECN Terbaik’ tahun 2021 dari World Finance dan penghargaan ‘Broker Global Terbaik Asia’ tahun 2022 dari International Business Magazine.[***]