Pingintau.id, – Pada tahun 2022, PDB industri makanan dan minuman [Mamin] tumbuh sebesar 4,90% dengan kontribusi sebesar 38,35% atau yang terbesar terhadap PDB industri pengolahan non-migas. Selain itu, pada tahun 2022 industri makanan dan minuman termasuk dalam lima besar industri dengan kontribusi ekspor tertinggi dengan nilai mencapai USD48,61 miliar.
Mamin merupakan salah satu motor utama pertumbuhan industri pengolahan nonmigas yang didukung oleh sumber daya alam berlimpah serta permintaan domestik yang terus meningkat.
“Sebagai salah satu industri prioritas di dalam peta jalan Making Indonesia 4.0, akselerasi penerapan industri 4.0 pada industri mamin diperkirakan mampu meningkatkan potensi nilai output dan produktivitas tenaga kerja industri sampai dengan 30%,” ujar Direktur Jenderal Industri Agro (IA) Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika di Jakarta, Sabut (18/3).
Untuk mendukung hal tersebut, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) telah menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pengukuran Tingkat Kesiapan Industri dalam Bertransformasi Menuju Industri 4.0 sebagai panduan untuk kesiapan industri dalam melakukan transformasi industri 4.0.
Sebelumnya, Dirjen IA menghadiri kegiatan Media Gathering Digital Transformasi PT Lautan Natural Krimerindo Dalam Mendukung Making Indonesia 4.0, di Surabaya (15/3). Pada kesempatan tersebut, Putu memberikan apresiasi kepada PT. LNK yang telah melakukan transformasi digital industri 4.0. Perusahaan ini juga merupakan salah satu Lighthouse Industry 4.0. Artinya, PT. LNK merupakan industri percontohan dalam penerapan industri 4.0 bagi industri-industri lainnya di Indonesia.
- LNK merupakan perusahaan manufaktur bahan baku mamin, terutama dengan proses spray drier. Visinya untuk menjadi perusahaan kelas dunia telah memacu PT. LNK untuk menerapkan transformasi digital, juga sebagai bentuk komitmen perusahaan terhadap inovasi yang berkelanjutan. Pada tahun 2021, Kemenperin menganugerahkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) Award kepada PT. LNK, yang menjadikan perusahaan tersebut sebagai salah satu Lighthouse Industry 4.0 di tahun 2022.
Direktur PT. LNK Hendrik Gunawan menuturkan, sebagai perusahaan yang menerapkan inovasi berkelanjutan, LNK mulai menunjukkan kemajuan yang pesat sebagai hasil dari transformasi digital. “Anugerah National Lighthouse Industry 4.0 yang diberikan kepada LNK tentu saja membakar semangat kami untuk melanjutkan prosesnya ke arah yang lebih baik,” kata Hendrik.
Penerapan transformasi digital oleh LNK telah mampu memberikan berbagai manfaat positif, di antaranya menurunkan cacat produk hingga 70%, meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 20%, meningkatkan penjualan sebanyak 43%, dan mengurangi rasio energi sebanyak 14%.
Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI), Adhi S. Lukman menambahkan, industri mamin di dunia menunjukkan tren perkembangan pesat. Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di industri tersebut. Oleh karenanya, diperlukan transformasi digital sebagai salah satu cara agar dapat bersaing secara global. “PT. LNK sebagai anggota GAPMMI menunjukkan kemajuan besar menuju transformasi digital. Mudah-mudahan ini dapat menjadi inspirasi bagi produsen makanan dan minuman lainnya,” kata Adhi.
Hadir di Hannover Messe 2023
Pada tanggal 17-21 April 2023, Indonesia akan berpartisipasi sebagai official partner country pada pameran teknologi industri internasional Hannover Messe 2023. Indonesia merupakan negara ASEAN pertama yang menjadi partner country untuk yang ketiga kalinya di pameran tersebut. Kemenperin memfasilitasi keikutsertaan Indonesia dalam pameran Hannover Messe 2023 dengan menyiapkan Paviliun Indonesia di Hannover Messe Fairground seluas 3000 meter persegi bagi lebih dari 150 co-exhibitor.
“Pameran Hannover Messe 2023 ini merupakan peluang besar untuk mewujudkan visi Indonesia masuk dalam 10 besar Negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. Partisipasi Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023 tidak hanya penting untuk ajang branding bagi Indonesia, tetapi juga mendorong peningkatan kapabilitas manufaktur Indonesia dan pembangunan infrastruktur digital. Di samping itu, kami harapkan juga industri yang berpartisipasi dapat memperluas dan menjalin kemitraan baru terkait implementasi industri 4.0,” ujar Dirjen IA.
Putu menambahkan, fasilitasi bagi perusahaan untuk menunjukkan kemampuannya di Hannover Messe 2023 merupakan salah satu langkah konkret pemerintah mengimplementasikan peta jalan Making Indonesia 4.0. “Kami harapkan PT. LNK mampu menampilkan sejumlah teknologi industri 4.0 yang telah diterapkan dalam proses produksi, sekaligus memberikan informasi kepada pengunjung yang hadir bahwa produk-produk yang dihasilkan oleh industri mamin di Indonesia adalah produk yang aman, berdaya saing, dan diproduksi dengan teknologi tinggi,” pungkas Putu.[***]